MENINGKATKAN SELF EFFICACY DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORY PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang meningkatkan self efficacy dan keterampilan berpikir kritis dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbantuan virtual laboratory pada materi larutan penyangga pada siswa kelas XI IPA 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas guru; (2) aktivitas siswa; (3) self efficacy; (4) keterampilan berpikir kritis; (5) hasil belajar; (6) respon siswa dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbantuan virtual laboratory. Metode yang digunakan ialah rancangan PTK yang terdiri dari 2 siklus. Peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 1 SMA PGRI 4 Banjarmasin dengan jumlah 36 orang. Instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa (1) aktivitas guru sebesar 42,67 kategori baik di siklus I menjadi 50,27 dalam kategori sangat baik di siklus II, (2) aktivitas siswa sebesar 39 kategori aktif di siklus I menjadi 48,33 dalam kategori sangat sangat aktif di siklusII, (3) peningkatan terjadi pada self efficacy siswa berdasarkan hasil observasi sebesar 125,12 kategori cukup baik di siklus I menjadi 133,08 kategori baik di siklus II, (4) peningkatan terjadi pada keterampilan berpikir kritis berdasarkan hasil evaluasi secara klasikal dari 60,43% dengan kategori cukup kritis di siklus I menjadi 83,61% dengan kategori sangat kritis pada siklus II, (5) peningkatan terjadi pada ketuntasan hasil belajar kognitif secara klasikal dari 30,56% di siklus I menjadi 86,11% pada siklus II, hasil belajar afektif meningkat berdasarkan hasil observasi sebesar 122,67 dari kategori cukup baik di siklus I menjadi 141, 32 dengan kategori baik di siklus II, (6) respon positif terhadap pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing berbantuan virtual laboratory.
References
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Damayanti, I., dan Mintohari. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar. JPGSD, 2 (3).
Fajariyah, N., Budi Utami, dan Haryono. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan. Jurnal Pendidikan Kimia,5 (2).
Hanifah, N., dan Rudiana, A. (2012). Peningkatan Self Efficacy dan Berpikir Kritis melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Materi Pokok Asam Basa Kelas Xi Sman 9 Surabaya. Journal of Chemical Education, 1 (1).
Inasyah, I. 2013. Peningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Di Sekolah
Dasar. Jurnal PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya. 1 (2).
Seniwati. (2015). Peningkatan Aktivitas, Sikap dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri.Jurnal Nalar Pendidikan, 3 (1).
Simbolon, D.H. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Eksperimen Riil dan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 21 (3).
Sudjana. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Widoyoko.E.P. (2014). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaBelajar.
Yuniarti, F. (2011). Pengembangan Virtual Laboratory sebagai Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada Materi Pembiakan Virus. Skripsi Sarjana. Universitas Negeri Semarang.
Yuniastuti, E. (2013). Peningkatan Keterampilan Proses, Motivasi dan Hasil Belajar Biologi dengan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Siswa
Kelas VII SMP Kartika V-1 Balikpapan. Jurnal Pascasarjana Universitas Mulawarman. 14 (1).
Copyright (c) 2022 JCAE (Journal of Chemistry And Education)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.