MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI CUKA TANAH LAUT

  • Rayhani Fahma Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
  • Dila Nadya Andini Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Kata Kunci: Pariwisata, Kolam, Tambak Ikan, Rekreasi, Edukasi, Arsitektur Kontekstual

Abstrak

Kawasan pertambakan air payau di Desa Sungai Cuka dahulu merupakan lokasi tambak yang banyak menghasilkan ikan air payau seperti Ikan Bandeng (Chanos chanos), Udang Windu (Penaeus monodon), Ikan Belanak (Mugil cephalus), Kepiting Bakau (Scylla serrata), Kakap Putih (Lates calcarifer), dan lain-lain. Pertambangan batubara mulai dibuka di hulu sungai muara sehingga limbah batubara terbawa ke arah hilir dan mencemari air tambak yang menyebabkan hasil tambak mati. Hal ini berdampak pada penghasilan petambak yang mulai menurun, akhirnya mereka memutuskan meninggalkan tambak untuk mencari pencaharian lain. Sehingga permasalahan yang diangkat adalah bagaimana mendesain kawasan rekreasi edukasi pertambakan air payau dengan pendekatan lokalitas kawasan? Penulisan ini bertujuan untuk mengembalikan aktivitas penambakan di Desa Sungai Cuka Tanah Laut sebagai upaya untuk menghidupkan kembali kawasan pertambakan dan permukiman yang telah mati yang didukung oleh kondisi air tambak yang telah bebas dari pencemaran limbah batubara. Langkah untuk mencapai tujuan yaitu dengan merancang kawasan minawisata perikanan air payau berbasis wisata rekreasi edukasi. Adapun metode yang diterapkan yaitu pendekatan arsitektur kontekstual yang diharapkan dapat mempertahankan ciri khas kawasan pesisir, dapat memperbaharui citra kawasan pertambakan yang perlahan mulai menghilang, dan menjadi kawasan wisata rekreasi dan edukasi perikanan. 

Diterbitkan
2022-02-28