KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK BERDASARKAN ASPEK THE TORRANCE TEST OF CREATIVE THINKING (TTCT) DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI GENDER
Abstract
Dalam membangun kemampuan peserta didik untuk berpikir kreatif adalah salah satu cara untuk menekankan pentingnya menumbuhkan kemampuan berpikir. Dalam bidang matematika, kemampuan berpikir kreatif dapat melatih peserta didik guna memunculkan beragam solusi dalam memecahkan suatu masalah yang kemudian menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam menyelesaikan masalah aljabar ditinjau dari gender. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian melibatkan enam peserta didik SMP kelas VII yaitu subjek berkemampuan berpikir tinggi, sedang, dan rendah dari peserta didik laki-laki dan perempuan yang ditentukan berlandaskan metode purposive sampling. Tes tertulis berpikir kreatif dan wawancara digunakan dalam pengumpulan data. Aspek berpikir kreatif yang digunakan dari The Torrance Test of Creative Thinking (TTCT) meliputi kefasihan, fleksibilitas serta kebaruan. Hasil penelitian ini adalah peserta didik laki-laki berkemampuan berpikir tinggi (sangat kreatif) dikarenakan memenuhi ketiga aspek TTCT, sedangkan peserta didik perempuan (kreatif) dikarenakan memenuhi aspek kefasihan dan fleksibilitas. Peserta didik laki-laki dan perempuan berkemampuan berpikir sedang masing-masing (kurang kreatif) dikarenakan hanya memenuhi aspek kefasihan. Peserta didik laki-laki berkemampuan berpikir rendah (tidak kreatif) dikarenakan tidak memenuhi ketiga aspek TTCT. Peserta didik perempuan berkemampuan berpikir rendah (kurang kreatif) dikarenakan hanya memenuhi aspek kefasihan.
References
Booker, G. (2009). Algebraic thinking: generalising number and geometry to express patterns and properties succinctly. Mathematics of Prime Importance, 10–21.
Hamdani, A. S. (2007). Pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran matematika dengan masalah terbuka (open ended problem). Didaktis, 5(3), 58–67.
Iswanti, P., Riyadi, & Usodo, B. (2016). Analisis tingkat kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam memecahkan masalah geometri ditinjau dari gaya belajar kelas X Matematika Ilmu Alam (MIA) 4 SMA Negeri 2 Sragen. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 4(6), 632–640. http://jurnal.fkip.uns.ac.id.
Nanda Muliawati, F., & Sutirna, S. (2022). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi relasi dan fungsi. Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 32.
Novianti, F., & Yuniata, T. N. H. (2018). Analisis kemampuan berfikir kreatif siswa SMP dalam menyelesaikan soal matematika pada materi bentuk aljabar yang ditinjau dari perbedaan gender. Jurnal Maju, 5(1), 120–132.
Nurmasari, N., Kusmayadi, T. A., Riyadi. (2014). Analisis berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi peluang ditinjau dari gender siswa kelas XI IPA SMAN 1 Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(4), 351-358, Juni 2014.
Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan keterampilan abad ke-21 dalam pembelajaran kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1).
Sakiah, N. A., & Effendi, K. N. S. (2021). Analisis kebutuhan multimedia interaktif berbasis powerpoint materi aljabar pada pembelajaran matematika SMP. JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pengajaran Matematika), 7(1), 39–48. https://doi.org/10.37058/jp3m.v7i1.2623.
Silver, E. A. (1997). Kreativität fördern durch einen unterricht, der reichist and situationen des mathematischen problemlösens und aufgabenerfindens. International Journal on Mathematics Education, 29(3), 75–80.
Copyright (c) 2023 JURMADIKTA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.