MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI LKPD LEVEL REPRESENTASI KIMIA

  • Rifa Husana Maghfirati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat
  • Abdul Hamid Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat
  • Maya Istyadji Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: inkuiri terbimbing, keterampilan proses sains, tindakan

Abstract

Peserta didik tidak terbiasa belajar menggunakan model pembelajaran student center. Oleh sebab itu, guru menggunakan model inkuiri terbimbing sebagai solusinya. Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar dengan objek yaitu 30 orang peserta didik di kelas XI IPA 1 MAN Kotabaru. Penelitian ini menerapkan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model John Elliot secara bersiklus. Adapun aspek yang diteliti meliputi tindakan guru, aktivitas guru, aktivitas peserta didik, afektif, psikomotorik, keterampilan proses sains, dan hasil belajar kognitif peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan penerapan model inkuiri terbimbing ditemukan beberapa tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu melaksanakan seluruh siklus inkuiri terbimbing, sehingga keberhasilan tindakan disertai dengan peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu merumuskan masalah yaitu memberikan reward kepada peserta didik yang mampu bertanya, kemudian tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu merumuskan hipotesis yaitu menyediakan kalimat tak lengkap kemudian meminta peserta didik untuk mengisi bagian yang kosong untuk melengkapi kalimat tersebut, dan tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu mengumpulkan data dan menguji hipotesis yaitu dengan memberikan opsi/pilihan jawaban, serta tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu menyimpulkan yaitu dengan meminta peserta didik untuk bertukar pikiran dengan teman berbeda kelompok.

References

Adetya, N. P. (2015). Pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains peserta didik kelas XI SMA Institut Indonesia pada materi hidrolisis garam. Skripsi Sarjana. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Tidak dipublikasikan.

Ariani, M., Hamid, A., & Leny. (2015). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Peserta didik pada Materi Koloid dengan Model Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) pada Peserta didik Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Banjarmasin. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 6(1), 98-107.

Chabalengula, V. M., Frackson, M., & Simeon, M. (2012). How preservice teachers understand and perform science process skills. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 8, 167-176.

Choirunnisa, H., Yanthi, N., & Syahruddin, D. (2016). Model process oriented guided inquiry learning (POGIL) dalam meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik SD. Jurnal Antologi UPI, 1, 1-9.

Elprianti, N & Bakti, I. (2016). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Peserta didik Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berorientasi Diagram Vee Pada Materi Larutan Penyangga. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 7(1), 56-65.

Fadila, R. (2016). Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dalam Materi Larutan Penyangga Peserta didik SMA. Pontianak: Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan.

Gibson, C. T. (2017). An Examination of How Middle School Science Teachers Conduct Collaborative Inquiry And Reflection About Students' Conceptual Understanding. Contemporary Issues in Education Research, 10(2).

Herbert, N. (2017). Using critical thinking teaching methods to increase student success : An action research project. Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 20 (1).

Naluri, F. Gusmaweti., & Deswati, L. (2013). Penerapan keterampilan proses sains berdasarkan kurikulum 2013 terhadap hasil belajar biologi peserta didik kelas XI IPA SMAN 1 Panti Kabupaten Pasaman. Jurnal Pendidikan Biologi, 3, 1-9.

Nopitasari, A. (2012). Pengaruh Metode Student Created Case Studies Disertai Media Gambar terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta didik Kelas X SMAN 1 Mojolaban Sukoharjo. Jurnal Pendidikan Biologi FKIP UNS, 4(3), 100-110.

Praweenya, S., Jaemjan, S., & Dachakupt, P. (2015). Virtual Field Trips with Inquiry Learning and Critical Thinking Process: A Learning Model to Enhance Students' Science Learning Outcomes. Procedia, Social and Behavioral Sciences, 197,1721-1726.

Purnamasari, R., Leny., & Saadi, P. (2014). Meningkatkan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan LKS pada Materi Larutan Penyangga Peserta didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 12 Banjarmasin. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 5, 13-19.

Rustaman. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah. Disajikan dalam Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana dan pemerhati Pendidikan IPA Indonesia Bekerjasama dengan FPMIPA UPI di Bandung pada tanggal 22-23 Juli 2005.

Trianto. (2011). Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Published
2022-03-21
How to Cite
Maghfirati, R., Hamid, A., & Istyadji, M. (2022). MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI LKPD LEVEL REPRESENTASI KIMIA. JCAE (Journal of Chemistry And Education), 5(2), 67-76. https://doi.org/10.20527/jcae.v5i2.1198