PRARANCANGAN PEMBUATAN GARAM INDUSTRI/SODIUM CHLORIDE DARI AIR LAUT DENGAN PROSES VACUUM PAN KAPASITAS 200.000 TON/TAHUN
Abstract
Garam merupakan senyawa ionik yang terdiri dari ion positif /kation serta ion negatif/anion, sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam yang terbentuk dari hasil reaksi kimia asam maupun basa. Komponen ini berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Kelarutan garam didalam air sebesar 35,9 g/100ml (25oC). Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produk garam industri sebesar 200.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2025.
Pembuatan garam industri dilakukan dalam reaktor alir berpengaduk (RAB) dengan reaksi bersifat seri eksotermis. Reaksi dilangsungkan pada suhu sekitar 50℃ dan tekanan sekitar 1 atm. Hasil dari keluaran reaktor dibawa ke flokulator untuk mereaksikan pengotor - pengotor yang ada dalam feed dengan penambahan Na2CO3 dan Ca(OH)2. Larutan brine dipompakan menuju settling tank lalu ke tangki penampung dengan suhu 30℃ dan tekanan 1 atm. Larutan brine akan dipompakan dengan pompa menuju evaporator yang beroperasi pada suhu 125,98℃ dan tekanan 1 atm untuk memekatkan larutan brine dengan cara menguapkan kandungan air. Larutan brine dari evaporator dialirkan ke dalam vacuum pan crystallizer yang berfungsi untuk membentuk kristal garam. Vacuum pan crystallizer beroperasi pada suhu 94,8℃ dan tekanan 1 atm. Kristal yang terbentuk dari proses kristalisasi akan dipisahkan menggunakan centrifuge setelah itu kristal garam akan diumpankan ke dalam alat pengering rotary dryer yang beroperasi pada suhu 82℃ dan tekanana atm. Kristal garam yang terikut bersama udara pengering ditangkap oleh cyclone. Pada cyclone dipisahkan antara kristal garam dengan udara pengering. Kristal garam kering yang keluar dari rotary dryer bersamaan dengan hasil dari cyclone diangkut dengan screew conveyor menuju crusher untuk menghaluskan kristal garam kemudian disaring menggunakan screener untuk menyeragamkan ukuran produk. Selanjutnya diangkut menggunakan bucket elevator menuju bin. Diperoleh produk NaCl dengan kemurnian 99,7%.
Pemasaran sodium chlorida sangat diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan yang dipilih berupa Perseroan Terbatas (PT) menggunakan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan di pabrik ini dipilih berdasarkan pembagian menurut jam kerja shift dan non-shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 170 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) adalah berkisar Rp 740.309.323.835,- dan didapat hasila penjualan yaitu berkisar Rp 1.300.000.000.000,-. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak berkisar 39% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak berkisar 25%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,04 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,82 tahun. Maka dari itu diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 41% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 25%. Berdasarkan pertimbangan dari hasil evaluasi, maka pabrik garam industri dengan kapasitas 200.000 ton/tahun ini layak akan dikaji lebih lanjut.
Kata kunci: Natrium karboant, kalsium hidroksida, air laut, kristalisasi, garam industri