Prarancangan Pabrik Furfural dari Tempurung Kelapa melalui Proses Zeitsch dengan Kapasitas 12.000 Ton/Tahun
Abstract
Furfural (C5H4O2) merupakan komponen yang banyak digunakan sebagai bahan baku
tambahan pembuatan bahan bakar. Furfural merupakan hasil reaksi dari hemiselulosa
(C5H8O4) dan air (H2O) dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4) menjadi xylose
(C5H10O5) yang direaksikan kembali dengan asam sufat (H2SO4) sehingga menjadi furfural
melalui proses hidrolisis dan dehidrasi. Reaksi hidrolisis antara hemiselulosa dengan air terjadi
dalam mixed flow reactor, sedangkan reaksi dehidrasi xylose terjadi dalam plug flow reactor
sehingga membentuk furfural dan air. Furfural kemudian dipisahkan dari pengotornya dalam
menara kolom distilasi, dan didapatkan kemurnian akhir furfural 98%. Perancangan pabrik
furfural memiliki kapasitas 12.000 ton/tahun. Perancangan pabrik ini akan didirikan di daerah
Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau dengan luas area sekitar 63 hektar. Pabrik furfural ini
direncanakan berdiri dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan 147
orang. Evaluasi ekonomi menunjukkan nilai Pay Out Time (POT) adalah 4,4 tahun, Rate of
Return Investment (ROI) sebesar 13%, dan Break Even Point (BEP) sebesar 45%. Laba kotor
dari penjualan produk sebesar Rp 1.361.568.444.353,67 dan laba bersih sebesar Rp
1.021.176.333.265,25. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik furfural dari
tempurung kelapa dengan katalis asam sulfat layak untuk didirikan.