PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI AMPAS TEBU (BAGASSE) KAPASITAS 8.900 TON/TAHUN

  • Putri Vindianalasari Universitas Jember
  • Sintia Wulandari
  • Riko Mahendra Putra
Keywords: furfural, ampas tebu, pentosan, kontinyu

Abstract

Furfural merupakan senyawa organik turunan dari golongan furan yang pengaplikasiannya luas dalam berbagai industri. Kebutuhan furfural di Indonesia meski tidak terlalu besar namun jumlahnya terus meningkat, sampai saat ini kebutuhan furfural untuk dalam negeri diperoleh dari impor negara China yang sampai saat ini masih menguasai pasar furfural didunia. Furfural dapat dihasilkan dari biomassa yang mengandung banyak pentosan, hemiselulosa, selulosa, dan lignin seperti limbah ampas tebu (bagasse). Pendirian pabrik furfural ini dperlukan untuk memenuhi kebutuhan furfural dalam negeri dan memanfaatkan limbah ampas tebu agar bernilai jual lebih. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas produksi 8.900 ton/tahun dengan waktu operasi 330 hari dan 24 jam/hari. Furfural ini diproduksi dengan proses kontinyu dengan bahan baku ampas tebu sebanyak 22.753 kg/jam dan katalis asam berupa asam sulfat (H2SO4) dan pelarut toluena (C6H5CH3). Proses produksi terbagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap perlakuan awal pemotongan ampas tebu dan mencapuran dengan katalis, tahap reaksi dimana terjadi reaksi hidrolisis dan dehidrasi, dan tahap pemurnian dengan metode ekstraksi dan distilasi. Lokasi pembangunan pabrik ini direncanakan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dengan estimasi beroperasi pada tahun 2027. Berdasarkan hasil analisa evaluasi ekonomi pabrik furfural dengan kapasitas 8.900 ton/tahun layak didirikan dengan Pay Out Time (POT) selama 3,8 tahun, Rate of Return (ROR) sebesar 23%, dan Break Event Point (BEP) sebesar 50%.

Published
2025-10-17