Pemanfaatan Beberapa Gulma Air Sebagai Media Aplikatif Trichoderma sp. untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) pada Tanaman Karet
Abstract
Serangan Jamur Akar Putih (JAP) pada perkebunan karet cukup tinggi di Kalimantan Selatan mencapai 16.65 %. Pengendalian JAP yang ramah lingkungan dan banyak diteliti adalah menggunakan agens hayati Trichoderma sp.. Dilain pihak keberadaan gulma air sangat berlimpah di lahan basah dan mudah ditemukan, serta mempunyai potensi sebagai bahan organik untuk sumber nutrisi bagi pertumbuhan agens hayati tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas Trichoderma sp. pada beberapa media aplikatif gulma air (eceng gondok, kiambang dan kayu apu) dalam menekan intensitas penyakit JAP pada tanaman karet. Penelitian diawali dengan membuat biakan massal Trichoderma sp. pada media beras kemudian dicampurkan dengan beberapa gulma air untuk dikomposkan. Aplikasi pada tanaman karet di lapang dengan cara ditaburkan pada lubang dangkal di sekeliling tanaman karet. Parameter yg diamati adalah intensitas penyakit, efektivitas perlakuan dan persentase kesembuhan. Hasil penelitian menujukkan perlakuan Trichoderma sp. dari media beras efektif menekan intentensitas JAP dengan nilai efektivitas 59%. Sedangkan pada media aplikatif kompos gulma air mempunyai efektifitas yang lebih rendah yaitu eceng gondok (41% ), kayu apu (39%) dan kiambang (29%). Pada perhitungan persentase kesembuhan menunjukkan perlakuan Trichoderma sp. (media beras) dan Trichoderma sp. + Kiambang memiliki rata-rata kesembuhan paling tinggi, yaitu 25%, pada Trichoderma sp. + Eceng gondok 20% dan persentase kesembuhan paling rendah adalah pada perlakuan Trichoderma sp.+ Kayu apu yaitu sebesar 5%.