JURNAL PENELITIAN PETERNAKAN LAHAN BASAH
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt
<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal Penelitian Peternakan Lahan Basah adalah jurnal yang menerbitkan artikel hasil penelitian tentang peternakan. Jurnal Penelitian Peternakan Lahan Basah diterbitkan oleh Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat.</span></span></span></span></p> <p> </p>www.ulm.ac.iden-USJURNAL PENELITIAN PETERNAKAN LAHAN BASAH2442-7012Pengaruh Penambahan Starter Lactobacillus plantarum Terhadap Karakteristik Organoleptik Dadih Susu Sapi
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt/article/view/3425
<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan starter </span></span></span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Lactobacillus plantarum</span></span></span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> yang berbeda terhadap karakteristik organoleptik (warna, tekstur, aroma, rasa, dan tingkat kesukaan). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yaitu dadih susu sapi tanpa perlakuan (P0), dadih susu sapi dengan penambahan starter </span></span></span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Lactobacillus plantarum</span></span></span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> 2% (P1), 3% (P2), 4% (P3) dan 5% (P4). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu sapi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah karakteristik organoleptik (warna, tekstur, aroma, rasa, dan tingkat kesukaan) melalui uji hedonik oleh 10 panelis. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji non-parametrik komparatif </span></span></span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kruskal-Wallis</span></span></span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> . Apabila hasil uji </span></span></span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kruskal-Wallis</span></span></span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> menunjukkan perbedaan yang signifikan, maka akan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengidentifikasi perlakuan mana yang berbeda secara nyata. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan </span></span></span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Lactobacillus plantarum</span></span></span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> tidak berpengaruh nyata terhadap warna dan rasa dadih (P>0,05), </span></span></span></span><br><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">namun berpengaruh nyata terhadap tekstur, aroma, dan tingkat kesukaan (P<0,05). Disimpulkan bahwa penambahan starter </span></span></span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Lactobacillus plantarum</span></span></span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dengan konsentrasi 3% (P2) merupakan perlakuan terbaik dengan aroma yang lebih kuat, tekstur yang mendekati preferensi panelis, dan tingkat kesukaan tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.</span></span></span></span></p>Stella DwiannisaHabibah HabibahMeilan ArchadiyaAfiza Wulandari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-08-122025-08-1252434910.20527/jpplb.v5i2.3425Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan Etawa yang Dikriopreservasi Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur dengan Penambahan Ekstrak Bunga Rosella
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt/article/view/3431
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan ekstrak bunga rosella (<em>Hibiscus sabdariffa</em> L.) pada pengencer tris kuning telur terhadap motilitas dan viabilitas semen beku kambing Peranakan Etawa (PE) pasca-thawing. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2025 di Kelompok Ternak Abadi Maju dan Laboratorium Reproduksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Semen dikoleksi dari empat ekor kambing PE jantan dan diencerkan dengan pengencer tris kuning telur yang disuplementasi ekstrak bunga rosella pada konsentrasi 0% (P0/kontrol), 1% (P1), 3% (P2), dan 5% (P3). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat ulangan setiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan ANOVA atau uji Kruskal-Wallis sesuai distribusi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak rosella tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap motilitas dan viabilitas pasca-thawing. Namun secara deskriptif, P2 (3%) menunjukkan nilai motilitas (47,50%) dan viabilitas (52,00%) tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hasil ini mengindikasikan bahwa suplementasi 3% ekstrak bunga rosella dalam pengencer tris kuning telur cenderung lebih mampu mempertahankan kualitas semen beku kambing PE. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengoptimalkan konsentrasi dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap tingkat kebuntingan.</p>Ahmad Aly HudaAnis WahdiRahmat RahmatNursyam Andi SyarifuddinMuhammad Rizal
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-08-122025-08-1252505610.20527/jpplb.v5i2.3431A Analisis Usaha Peternakan Broiler (Studi Kasus Peternakan X di Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong)
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt/article/view/3420
<p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari finansial dan kelayakan usaha broiler pola kemitraan peternakan X di Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong. Adapun komponen yang digunakan dalam analisis pendapatan ini meliputi biaya produksi, penerimaan, pendapatan, serta analisis kelayakan usaha dengan R/C, B/C, ROI, dan BEP. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode <em>purposive sampling</em>, dimana peternak broiler yang dipilih memiliki skala usaha 4.000 ekor/periode dalam satu tahun terdapat enam periode produksi. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata biaya produksi per periode sebesar Rp 151.368.744,-, penerimaan sebesar Rp 165.860.280,-, pendapatan sebesar Rp 14.491.506,-, nilai R/C pada usaha ini memiliki nilai 1,09, nilai B/C sebesar 0,1, ROI diperoleh sebesar 9%, BEP produksi sebesar 6.812 kg, dan BEP harga Rp. 24.190,-. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa usaha broiler di Peternakan X Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong menguntungkan dan layak untuk dilakukan.</p> <p> </p>Muhammad Muhammad Riyadhi Riyadhi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-08-122025-08-12525765Analisis Kelayakan Usaha Penetasan Itik Petelur Di Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Studi Kasus Peternakan Bapak Idun)
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt/article/view/3434
<p>Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara dikenal sebagai sentra pembibitan dan penetasan itik petelur. Usaha pembibitan dan penetasan yang dilakukan masih bersifat sangat tradisional, sehingga besar-kecilnya keuntungan dan layak atau tidaknya usaha tidak diperhitungkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis usaha penetasan itik petelur, kelayakan usaha, dan titik impas peternak mandiri di Desa Mamar. Penelitian ini mengunakan metode studi kasus. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data ini dilakukan secara observasi partisipatif dan wawancara mendalam (<em>in-depth interview</em>). Variable pengamatan analisis usaha dihitung dalam satu bulan, meliputi biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan, Analisis kelayakan diukur dengan menggunakan rasio B/C, dan titik impas. Hasil analisis penetasan itik petelur menunjukkan biaya produksi sebesar Rp 9.012.123,-, penerimaan hasil penjualan Rp 10.844.900,-, dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 1.832.777,-. Analisis kelayakan usaha berdasarkan rasio B/C sebesar 0,2, titik impas produksi sebesar 1.502 ekor dan titik impas harga Rp 5.800,-. Berdasarkan analisis tersebut, maka usaha penetasan itik petelur yang dilakukan oleh bapak Idun menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan</p>Muhammad Muhammad Riyadhi RiyadhiSiti NufidaHerliani Herliani
##submission.copyrightStatement##
2025-08-122025-08-1252667110.20527/jpplb.v5i2.3434Tingkat Penggunaan Tepung Daun Indigofera (Indigofera zollingeriana) Yang Berbeda Terhadap Performans Itik Alabio (Anas Platyrhynchos, Borneo) Jantan
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt/article/view/3426
<p>This study aimed to evaluate the effects of different inclusion levels of <em>Indigofera zollingeriana</em> leaf meal on the production performance and economic efficiency of male Alabio ducks. The research was motivated by the need for high-quality, cost-effective local feed ingredients to reduce reliance on conventional feedstuffs. A completely randomized design was employed with five treatments (0%, 5%, 10%, 15%, 20% <em>Indigofera</em> leaf meal) and five replications, each with four ducks. Diets were formulated to be iso-protein (16%) and iso-caloric (±2,900 kcal/kg) and were provided <em>ad libitum</em> for five weeks. Results indicated that inclusion of <em>Indigofera</em> leaf meal up to 20% did not significantly affect feed intake, body weight gain, or feed conversion ratio. The highest final body weight was achieved at 15% inclusion (1,322 g/bird), while the highest Income Over Feed Cost was recorded at 20% inclusion (Rp 14,531.15/bird). These findings highlight a balance between biological performance and economic efficiency, where 15% is optimal for growth, while 20% is more profitable financially. This research contributes to the sustainable utilization of local alternative feed resources and provides a scientific basis for economical and efficient poultry diet formulation.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Alabio duck, <em>Indigofera zollingeriana</em>, production performance, ration conversion, economic efficiency</p>Abrani Sulaiman
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-08-122025-08-1252728110.20527/jpplb.v5i2.3426Analisis Kelayakan Usaha Tempat Pemotongan Unggas (TPU) di Kecamatan Pulau Laut Sigam Kabupaten Kotabaru
https://jtam.ulm.ac.id/index.php/jppt/article/view/3437
<p>Industri pemotongan unggas, terutama ayam pedaging, memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia. Peningkatan konsumsi daging ayam yang tercatat oleh Kementerian Pertanian membuka peluang bagi pengembangan usaha Tempat Pemotongan Unggas (TPU). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan ekonomi TPU Pak Nasir di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah analisis finansial, dengan perhitungan Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) dan Break-Even Point (BEP). Hasil menunjukkan bahwa TPU Pak Nasir memiliki B/C Ratio sebesar 1,99, yang mengindikasikan kelayakan finansial yang tinggi. BEP Harga sebesar 25.376 IDR/Kg dan BEP Produksi 29.907 ekor ayam per bulan menunjukkan harga dan volume minimal untuk mencapai titik impas. Analisis sensitivitas menunjukkan usaha ini dapat bertahan meski ada penurunan 10% pada penerimaan kotor dan berpotensi lebih menguntungkan jika penerimaan meningkat.</p>Muhammad Heriyadi PutraDanang BiyatmokoMuhammad RiyadhiHenggi ApedroNisa Mufidah
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-08-132025-08-1352829110.20527/jpplb.v5i2.3437