PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN LOKTABAT UTARA, KALIMANTAN SELATAN

  • Villa Yuniar Universitas Lambung Mangkurat
  • Rijali Noor
  • Riza Miftahul Khair Universitas Lambung Mangkurat
  • Chairul Abdi Universitas Lambung Mangkurat
Kata Kunci: Tahu, Biofilter Anaerobik-Aerobik, Skoring.

Abstrak

Tahu merupakan produk kuliner berbahan dasar kedelai. Selama proses pembuatannya, industri tahu menghasilkan sampah padat dan limbah cair. Sebagian besar industri tahu tidak memiliki infrastruktur pengolahan limbah, sehingga limbah yang dihasilkan dibuang langsung ke sungai. Tingkat polutan organik yang tinggi hadir dalam limbah cair, yang dapat menyebabkan polusi yang signifikan. Limbah yang dibuang ke air harus memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Jika air yang dibuang tidak memenuhi baku mutu, maka akan mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air limbah yang dihasilkan oleh industri tahu, serta menentukan teknologi pengolahan yang paling sesuai dengan kondisi limbah tersebut dan merancang instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Limbah cair industri tahu mengandung BOD 2666,5 mg/L, COD 12476,1 mg/L, dan TSS 3220,3 mg/L. Pemilihan teknologi IPAL menggunakan metode skoring, dengan kriteria penilaian yang bersumber dari Tim Teknis Pengembangan Sanitasi. Unit pengolahan yang dipilih adalah Biofilter Anaerobik-Aerobik dengan skor 4,3. Rancangan bangunan IPAL mencakup bak ekualisasi, bak sedimentasi awal, bak biofilter anaerobik, bak biofilter aerobik, dan bak sedimentasi akhir.

Diterbitkan
2024-11-01
Bagian
Articles