ANALISIS KEBUGARAN JASMANI DARI ASPEK FREKUENSI AKTIVITAS FISIK PESERTA DIDIK SMPN 1 BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG

  • Aulia Siagian Universitas Lambung Mangkurat
  • Tri Irianto Universitas Lambung Mangkurat
  • Edwin Wahyu Dirgantoro Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: Analisis, kebugaran jasmani, frekuensi latihan fisik

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kebugaran jasmani aktivitas fisik peserta didik di SMPN 1 Banua lawas. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriftif yang di lakukan dengan tes dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 82 orang peserta didik yang berusia 13-15 tahun SMPN 1 Banua Lawas. Dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani peserta didik di SMPN 1 Banua lawas tahun ajaran 2021/2022. terdapat 58 peserta didik (71%) dalam klasifikasi “kurang”, 24 peserta didik (29%) dalam klasifikasi “sedang”, 0 peserta didik (0%) dalam klasifikasi “kurang sekali”, 0 peserta didik (0%) dalam klasifikasi “baik”, 0 peserta didik (0%) dalam klasifikasi “baik sekali”. Kemudian dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani peserta didik SMPN 1 Banua lawas tahun ajaran 2021/2022 secara keseluruhan dalam klasifikasi “kurang”.

References

Almira, D., Universitas, S., & Malang, N. (2019). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani di Sekolah Menengah Pertama. 1(2), 132–138.

Amirudin, S. S. (2011). Hubungan frekuensi olahraga dan komposisi tubuh (Indeks Massa Tubuh (IMT) dan persen lemak tubuh) dengan Kesegaran Jasmani pada Siswi SMA. Thesis, 1–38. http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/84

Arlin. (2019). Survei perbandingan tingkat kesegaran jasmani siswa laki-laki dan perempuan kelas VII SMP NEGRI 1 MAKASAR.

Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 1–43.

Edwin wahyu dirgantoro. (2010). Pedoman teknis pemetaan kebugaran jasmani pelajar.

Irianto, T. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Jurnal Multilateral, 13(1), 58–61.

Permendikbud. (2018). Permendikbud RI Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. JDIH Kemendikbud, 2025, 1–527.

POWELL, M. A. (2011). and P Sychology P Hysical F Itness : T Raining , E Ffects , and M Aintaining. In Nova Science Publishers.

Rohmansyah, N. A. (2015). Peran guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam upaya pembentukan karakter kewarganegaraan. Jurnal Ilmiah CIVIS, V(2), 879–887.

Sugiono. (2018). metode penelitian kuantitatif kualitatif (Sutopo (ed.); 1st ed.). cv, alfabeta.

Suhartoyo, T., Budi, D. R., Kusuma, M. N. H., Syafei, M., Listiandi, A. D., & Hidayat, R. (2019). Identifikasi Kebugaran Jasmani Siswa SMP Di Daerah Dataran Tinggi Kabupaten Banyumas. Physical Activity Journal, 1(1), 8. https://doi.org/10.20884/1.paju.2019.1.1.1995

Widiastuti. (2010). Formulir Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Olahraga Kebugaran Jasmani, 1200, 71–87.

Published
2022-10-16