JURNAL TUGAS AKHIR TEKNIK KIMIA http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk <p><img src="/public/site/images/jtatk/1.Cover_JTATK_001_8.jpg"></p> <p>Jurnal Tugas Akhir Teknik Kimia (JTATK) merupakan jurnal tugas akhir mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Kimia. Jurnal berisi Prarancangan Pabrik mulai dari penentuan kapasitas pabrik hingga dihasilkan produk. JTATK terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan September.</p> <p><strong>Email: jtatk@ulm.ac.id</strong></p> Program Studi Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat en-US JURNAL TUGAS AKHIR TEKNIK KIMIA 2776-4966 PRA RANCANGAN PABRIK GAMMA VALEROLACTONE (GVL) DARI HIGH FRUCTOSE CORN SYRUP (HFCS-90) DENGAN KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/1988 <p>Perencanaan pabrik Gamma-Valerolactone (GVL) akan beridiri pada tahun 2025 yang <br>berlokasi di Cilegon Timur, Provinsi Banten. Pabrik beroperasi selama 330 hari dengan total <br>karyawan 208 orang dan kapasitas pabrik mencapai 40.000 Ton/Tahun. Bahan baku yang <br>digunakan adalah sirup fruktosa tinggi dari jagung (HFCS-90). Pembuatan GVL melalui tahap <br>pertama yaitu dehidrasi hidrolisis, tahapan ini memecah molekul fruktosa menjadi senyawa <br>yang lebih sederhana berupa asam levulinat dan asam format. Dehidrasi hidrolisis dibantu oleh <br>katalis cair dalam mempercepat laju reaksi, katalis yang dipakai adalah asam sulfat (H2SO4)<br>konsnetrasi 5-10%. Kondisi operasi tahap hidrolisis berada pada tekanan 5 atm dan suhu 140oC.<br>Proses netralisasi berfungsi untuk menghilangkan kandungan asam sulfat menggunakan <br>kalsium hidroksida (Ca()H)2) dan membentuk kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O). Tahao<br>hidrogenasi adalah tahap mengubah asam levulinat menjadi GVL dengan bantuan katalis padat <br>ruthenium on carbon (Ru/C) pada kondisi operasi 20 barr dan 130 oC. Tahap pemurnian sebagai <br>tahap final untuk memperoleh GVL dengan kandungan 97%. <br>Kebutuhan utilitas air 819530 Kg/jam diperoleh dari air sungai kali berung, kebutuhan <br>utilitas listrik sebesar 3374.061 KW disupplay dari generator dan PLN. Utilitas bahan bakar <br>disupplay dari Pertamina sebagai bahan bakar solar untuk boiler. Analisa Ekonomi didapat <br>Annual Cash Flow (AFC) 82.13% , waktu pengembalian modal 4 tahun, Rate of Return (ROR)<br>73.13%, Pay Out Time (POT) 1.375 Tahun, Break Even Point (BEP) 46.72%. Berdasarkan <br>uraian tersebut pabrik gamma-valerolactone (GVL) layak didirikan.</p> Rinaldo Jhonatan Simanjuntak Gabriel Rianto Aritonang ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 1 7 PRARANCANGAN PABRIK 5-HIDROKSIMETILFURFURAL (5-HMF) DARI UMBI DAHLIA (DAHLIA SP.) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 3000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2010 <p>5-Hidroksimetilfurfural (5-HMF) adalah bahan kimia yang dapat digunakan sebagai produk intermediet untuk banyak industri sebagai prekusor, resin, pelarut, bahan campuran polimer serta bahan bakar. HMF memiliki banyak keunggulan karena dapat dikonversi lebih lanjut menjadi berbagai bahan kimia bernilai tinggi. Data kebutuhan impor 5-HMF menunjukkan impor 5-HMF pada tahun 2006 adalah 920.616 kg dan tahun 2010 adalah 1.308.349 kg, diperkirakan kebutuhan 5-HMF pada tahun 2030 adalah sebesar 3000 ton/tahun. Umbi dahlia digunakan sebagai sumber inulin dalam prarancangan pabrik HMF ini. Inulin hasil ekstraksi umbi dahlia mengandung 94% fruktosa dan 6% glukosa. Pabrik didirikan di Wilayah Industri Dumai dengan pertimbangan akses sumber bahan baku, air, listrik, dan kebutuhan pabrik lainnya mudah untuk didapatkan. Produksi 5-HMF melalui beberapa tahapan yaitu (1) Ekstraksi Inulin, (2) Proses hidrolisis dan dehidrasi, (3) Proses pemurnian. Ekstraksi Inulin dari umbi dahlia menggunakan pelarut etanol 70% menghasilkan rendemen 48,25% pada suhu 80°C, tekanan 1 atm. Proses hidrolisis dan dehidrasi dilakukan pada kondisi suhu 170°C, tekanan 1 atm dengan katalis asam sulfat 0,006 M menghasilkan HMF sebanyak 39%. Proses pemurnian menghasilkan HMF dengan kemurnian 98%. Pabrik ini akan beroprasi kontinyu 24 jam selama 300 hari/tahun dengan 160 Karyawan.&nbsp;</p> Habibatul Inayah Harti Arini Muhammad Rizalluddin Farida Nur Nadia Boy Arief Fachri Istiqomah Rahmawati ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 8 11 PRARANCANGAN PABRIK γ-VALEROLACTONE (GVL) DARI AMPAS TEBU DENGAN KAPASITAS 15.244 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2036 <p><em>Eksploitasi besar-besaran sumber daya fosil membawa manfaat bagi perkembangan masyarakat, namun juga menyebabkan pencemaran lingkungan dan krisis energi. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya pengembangan sumber daya terbarukan seperti energi biomassa. Ampas tebu, sebagai limbah biomassa, dapat diolah menjadi bahan bakar dan bahan kimia bernilai tinggi, dengan potensi penggunaan lignoselulosa melalui konversi fisika dan kimia. Dalam rancangan pabrik ini, selulosa yang berasal dari pabrik gula Glenmore, Banyuwangi diolah untuk dikonversi menjadi asam levullinat (LA) melalui reaksi hidrolisis, dehidrasi dan hidrasi pada suhu 180 C menggunakan katalis asamklorida (HCl) dalam reaktor RATB. Selanjutnya, asam levullinat (LA) di konversi kembali menjadi γ-valerolactone (GVL) melalui reaksi hidrogenasi pada suhu 180 C dan tekanan 1,3 MPa menggunkaan katalis padat Ru/C dalam reaktor FBR. Untuk meningkatkan kadar selulosa, biomassa ampas tebu yang akan digunakan sebagai bahan baku akan melalui pretreatment steam explosion dan delignifikasi. Perancangan ini membutuhkan bahan baku ampas tebu sebanyak 20.316,61 kg/jam, dan menghasilkan produk γ-valerolactone (GVL) 94% sebanyak 1.924,76 kg/jam. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, didapatkan Pay Out Time (POT)&nbsp; 4,88 tahun, Rate On Investment (ROI) 18,39%, dan Break Even Point (BEP) 41,81%.</em></p> Riatus - Sholehah Moh. Nashir Idham Kholid Rico Dwi Irawan ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 12 19 PRARANCANGAN PABRIK ALUMINIUM SULFAT DARI ALUMINIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES GIULINI KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2431 <p><em>Dalam industri pengolahan air </em><em>sebagai reagen flokulan untuk penjernihan air yang digunakan biasanya adalah aluminium sulfat. Berdirinya pabrik aluminium sulfat sangat penting di Indonesia karena diharapkan dapat mencukupi kebutuhan aluminium sulfat dalam negeri, mengurangi impor, serta menambah pemasukan bagi negara dengan mengekspor aluminium sulfat. Perencanaan pabrik yang didirikan akan beroperasi dengan kapasitas 25.000 ton/tahun </em><em>di Gresik, Jawa Timur.</em></p> <p><em>Aluminium sulfat dapat dibuat dari Al(OH)<sub>3</sub> dan H<sub>2</sub>SO<sub>4 </sub>dengan proses Giulini. Pembentukan produk dilakukan didalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dengan kondisi operasi 170°C dan tekanan 5 atm. Produk akhir berupa aluminium sulfat dengan </em><em>kandungan </em><em>Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>17,2%, Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub> &lt;0,01% dan bahan yang tidak larut 0,03%. Kebutuhan utilitas air diambil dari sungai brantas dan kebutuhan utilitas listrik dari PT PLN gresik.</em></p> <p><em>&nbsp;Analisa ekonomi didapat pada TCI sebesar Rp </em><em>109.378.111.755</em><em>,- dengan biaya penjualan yaitu sebesar Rp </em><em>243.750.003.725</em><em>,-. Diperoleh ROI sebelum pajak sebesar 29,13% dan ROI sesudah pajak sebesar 18,94</em><em>%. POT sebelum pajak yaitu 2,69 tahun dan POT sesudah pajak yaitu 3,71 tahun. Sehingga diperoleh BEP sebesar 43% dan SDP sebesar 27%. Berdasarkan pertimbangan hasil analisa ekonomi tersebut, maka pabrik aluminium sulfat dengan kapasitas 25.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata kunci: </em><em>A</em><em>luminium&nbsp; Hidroksida, Asam Sulfat, Aluminium Sulfat, Giulini</em></p> Delfi Ainal Fazri Nina Fitriyani ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 20 24 PRA RANCANGAN PABRIK SODIUM THIOSULFATE PENTAHYDRATE DARI SODIUM SULFITE DAN SULFUR DENGAN KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2152 <p>Pabrik <em>sodium thiosulfate pentahydrate</em> dari <em>sodium sulfite</em> dan sulfur dirancang dengan kapasitas produksi 35.000 ton/tahun untuk memenuhi kebutuhan <em>sodium thiosulfate pentahydrate</em> dalam negeri yang sepenuhnya bergantung pada sektor impor. Bahan baku yang digunakan adalah <em>sodium sulfite</em> dan sulfur. Pabrik ini akan dibangun di Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC), Kalihurip, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan waktu operasional 330 hari/tahun. Proses produksi terdiri dari proses penyiapan bahan baku dan pembentukan produk. Persiapan bahan baku terdiri dari dua yaitu <em>sodium sulfite</em> dan sulfur. Bahan baku <em>sodium sulfite</em> diencerkan dengan perbandingan <em>sodium sulfite</em> dan air 1:22 dalam tangki pelarut pada suhu 80⁰C dan tekanan 1 atm. Proses pembentukan produk diawali dengan reaksi pembentukan larutan <em>sodium thiosulfate</em> dari larutan <em>sodium sulfite</em> dan sulfur dengan perbandingan 1:4 dalam reaktor alir tangki berpengaduk pada suhu 80⁰C dan tekanan 1 atm. Larutan <em>sodium thiosulfate</em> selanjutnya akan mengalami proses kristalisasi dalam <em>crystallizer</em> pada kondisi operasi 44⁰C dan tekanan 1 atm sehingga diperoleh kristal <em>sodium thiosulfate pentahydrate</em> dengan kemurnian 99%. Terdapat produk<em> recycle</em> berupa sulfur yang digunakan kembali dalam proses pembentukan larutan <em>sodium thiosulfate </em>di dalam reaktor. Unit pendukung proses terdiri dari unit penyedia air yang berasal dari waduk Curug Parungkadali dan sungai Cikao, unit penyedia <em>steam </em>dari boiler, unit penyedia listrik dari PT. PLN, PLTGU Jawa Satu Power dan generator, unit pengadaan bahan bakar berupa solar dan <em>diesel fuel</em>, serta unit pengolahan limbah. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT) dan mempekerjakan 200 orang karyawan yang terdiri dari karyawan <em>shift</em>, <em>non-shift</em>, dan borongan. Berdasarkan evaluasi ekonomi, persentase <em>Annual Cash Flow</em> (ACF) sebesar 36,72%, <em>Pay Out Time</em> (POT) sebesar 2,45 tahun, dan persentase <em>Break Event Point</em> sebesar 58%. Berdasarkan parameter tersebut maka pabrik ini layak untuk didirikan.</p> <p>&nbsp;</p> Azizatul Husna Istiqomah Rahmawati Ayunda Rara Mastika Achmad Sa'roni Ditta Kharisma Putri Helda Wika Amini Muhammad Maktum Fajri ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 25 30 Pra Perancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dengan Kapasitas 55.000 Ton/Tahun http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2035 <p>Perkembangan industri kimia di Indonesia semakin mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satunya adalah pabrik etilen glikol yang banyak dibutuhkan namun produksinya semakin turun dalam tiga tahun terakhir. Pabrik etilen glikol dengan bahan baku berupa etilen oksida dan air dirancang dengan kapasitas 55.000 ton/tahun dengan waktu operasi selama 330 hari/tahun. Bahan utama yang dibutuhkan adalah etilen oksida sebanyak 5.651,7992 kg/jam yang menghasilkan <em>yield </em>sebesar 60%. Secara garis besar, proses produksi terbagi menjadi 4 tahap yaitu proses pencampuran, reaksi di dalam reaktor, evaporasi, dan distilasi. Proses reaksi di dalam reaktor terjadi pada suhu 190℃ dan tekanan 18 atm. Hasil pemurnian berupa produk utama berupa etilen glikol (EG) dan produk samping berupa dietilen glikol (DEG) dan trietilen glikol (TEG). Hasil pemisahan, diperoleh kemurnian EG sebesar 99,9%, DEG 99,9%, dan TEG 99,7%. Pabrik etilen glikol memiliki bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT). Dari hasil evaluasi ekonomi, nilai <em>Annual Cash Flow </em>(ACF) yang diperoleh pabrik ini sebesar US$15.969.484,85. (89,68 %) dengan laju pengembalian modal atau <em>Pay Out Time </em>(POT) selama 1,39 Tahun dan memiliki nilai <em>Break Event Point </em>(BEP) sebesar 43,2 %. Dari evaluasi ekonomi dapat dinyatakan bahwa pabrik Etilen Glikol layak untuk didirikan di Indonesia.</p> Husna Wardati Arif Anang Saputro Ditta Kharisma Putri Helda Wika Amini Meta Fitri Rizkiana Ranita Anggi Anggraini Zuhriah Mumtazah ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 31 35 PRA-RANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2204 <p>Kebutuhan Indonesia akan <em>fatty alcohol</em> sendiri masih belum seutuhnya terpenuhi dan diperoleh dengan cara impor dari negara-negara produsen. Oleh sebab itu, muncul konsep pemikiran bahwa sangat memungkinkan bagi Indonesia untuk memproduksi dan mendirikan pabrik <em>fatty alcohol</em> guna menunjang berbagai industri lain disamping mengurangi kebutuhan impor dari luar negeri dapat meningkatkan pembangunan ekonomi nasional melalui ekspor. <em>Fatty alcohol </em>banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetika, industri kabel, industri surfaktan, dan lain sebagainya. Pabrik <em>fatty alcohol</em> direncanakan didirikan pada tahun 2026 di Kawasan Industri Dumai, Riau dengan kapasitas 70.000 ton/tahun. Bahan baku utama dari pembuatan <em>fatty alcohol</em> yaitu <em>Crude Palm Oil (CPO)</em> menggunakan proses esterifikasi, transesterifikasi, dan hidrogenasi. Proses esterifikasi dan proses transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan <em>Crude Palm Oil (CPO) </em>dengan metanol serta katalis H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> dan NaOH di dalam reaktor <em>CSTR</em> dengan tekanan 1 atm dan suhu 60<sup>o</sup>C. Proses hidrogenasi yaitu mereaksikan metil oleat hasil proses esterifikasi dan transesterifikasi dengan hidrogen serta katalis CuCr didalam reaktor <em>fixed-bed </em>dengan 280 atm dan suhu 280<sup>o</sup>C. Dari segi teknis dan ekonomis, pabrik ini layak untuk didirikan.</p> Siti Farras Butsainah Imtinan Iftitah Rizka Putri Nadifa Indah Pramesti ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 36 40 PRARANCANGAN PABRIK CARBON DISULFIDA DARI ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN BELERANG DENGAN PROSES CHARCOAL SULFUR KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2432 <p><em>Pabriki karbon disulfida dengan kapasitas 40.000 ton per tahun direncanakan akan dibangun di Setanggang, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan luas 30.000 m2. Pabrik bekerja 330 hari setahun dan mempekerjakan 173 orang. Proses reaksi di pabrik ini dilakukan dalam tungku reaktor dengan konversi 90%, suhu operasi 800 °C dan tekanan 1 atm selama 3 jam. Layanan meliputi kebutuhan air, pendingin, listrik, bahan bakar dan pengelolaan limbah. Dimana kebutuhan air diperoleh dari sungai Cantung yang berada di sekitar pabrik yang akan dibangun, sedangkan listrik dari generator dengan kapasitas 5000 kW yang membutuhkan minyak solar sebanyak 208 90,78 liter/bulan. Hasil analisis keuangan menunjukkan bahwa pengembalian investasi (ROI) sebelum pajak adalah 5 % ROI setelah pajak adalah 35%. Payback period (POT) sebelum pajak 1,5 tahun dan POT setelah pajak 2,21 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 2% kapasitas dan Shut Down Point (SDP) sebesar 29% kapasitas. Berdasarkan data analisis di atas dapat disimpulkan bahwa arang tempurung kelapa dan karbon disulfida belerang dengan kapasitas 40.000 ton/tahun adalah layak.</em></p> <p>&nbsp;<em>Kata Kunci: arang&nbsp; tempurung&nbsp; kelapa,&nbsp; belerang,&nbsp; carbon disulphide, furnace</em></p> Muhammad Fajar Awalludin Fernando Yosua Moningka ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 41 44 PRA-RANCANGAN PABRIK KALSIUM SULFAT ANHIDRAT DARI GIPSUM DENGAN PROSES KALSINASI KAPASITAS 287.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2055 <p>Perkembangan teknologi yang kini semakin pesat mendorong berkembangnya pembangunan sektor <br>industri di dunia, khususnya di bidang industri kimia. Kalsium sulfat anhidrat merupakan salah satu bahan <br>kimia yang memiliki nilai impor tinggi yaitu sebesar 23.276,834 ton. Kebutuhan kalsium sulfat anhidrat <br>yang tinggi belum diimbangi dengan suplai dari dalam negeri yang memadai. Untuk memenuhi kebutuhan <br>kalsium sulfat anhidrat di dalam negeri, Indonesia masih mengimpor dari Malaysia dan China. <br>Meningkatnya kebutuhan kalsium sulfat anhidrat menjadikan pabrik kalsium sulfat anhidrat ini <br>berpotensial didirikan di Indonesia. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 287.000 <br>ton/tahun dengan waktu operasi adalah selama 330 hari/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan yaitu gipsum<br>sebanyak 362.970,5883 ton/tahun. Proses produksi terbagi menjadi 4 tahapan yaitu penyimpanan bahan <br>baku, penghancuran, kalsinasi, dan pendinginan produk. Pabrik ini akan beroperasi di Duduksampeyan, <br>Gresik, Jawa Timur dengan estimasi mulai beroperasi pada 2027. Berdasarkan hasil evaluasi analisa <br>ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik kalsium sulfat anhidrat dari bahan baku gipsum <br>dengan proses kalsinasi kapasitas 287.000 ton/tahun layak untuk didirikan dengan rincian Pay Out Time <br>(POT) 3,9 tahun, Rate of Return (ROR) 30,48%, dan Break Even Point (BEP) sebesar 48,93%.</p> Yongki Ivan Sugesta Revi Setia Wibowo Boy Prakoso Gunawan ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 45 50 PRA PERANCANGAN PABRIK DIMETIL FTALAT DARI FTALAT ANHIDRIDA DAN METANOL DENGAN KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2239 <p><em>Polimer merupakan salah satu industri kimia yang tiap tahun produknya selalu dibutuhkan di Indonesia. Bahan pembantu dalam industri polimer salah satunya adalah dimetil ftalat. Dimetil ftalat merupakan senyawa organik memiliki fase cair yang biasa digunakan sebagai pelunak, pelarut pada industri cat, perekat, nitroselulosa dan karet selulosa asetat. Saat ini Indonesia masih mengimpor dimetil ftalat karena belum ada pabrik dimetil ftalat&nbsp;di&nbsp;Indonesia. Pabrik dimetil ftalat dirancang dengan kapasitas 25.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari/tahun. Tahapan proses dalam produksi dimetil ftalat meliputi persiapan bahan baku, tahapan reaksi dan tahapan pemurnian. Pembentukan dimetil ftalat terjadi saat di reaktor yang berjenis Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan reaksi pembentukan yaitu reaksi esterifikasi.&nbsp; Pabrik ini akan dibangun di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur dan akan beroperasi pada tahun 2027. Kelayakan pendirian pabrik ini dilakukan analisis ekonomi dengan pertimbangan beberapa parameter. Berdasarkan perhitungan evaluasi ekonomi diketahui waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal atau Pay Out Time (POT) selama 2,86 tahun; laju pengembalian modal atau Rate of Return (ROR) sebesar 42,60%; serta titik impas atau Break Even Point (BEP) sebesar 43%.</em></p> Irdatus Sholeha Jihan Nafila Wibowo Andreyan Poerwo Negoro Bekti Palupi Noven Pramitasari ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 51 56 PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI REFINED BLEACHED DEODORIZED (RBD) PALM STEARIN DENGAN PROSES TRANSESTRIFIKASI KAPASITAS 300.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2433 <p><em>BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat pada berbagai bidang kehidupan. ADO (Automotive Diesel Oil) atau biasa disebut minyak solar yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan bahan bakar atau energi pada sektor transportasi khususnya, industri dan kelistrikan di Indonesia. Demikian, perlu dilakukan perkembangan agar dapat menggantikan penggunaan ADO sebagai bahan bakar alternatif terbarukan. Dan biodiesel merupakan bahan bakar yang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan ADO.</em></p> <p><em>Refined Bleached Deodorized (RBD) palm stearin adalah produk samping dari pembuatan minyak goreng yang dapat nantinya sebagai bahan baku biodiesel. Kandungan trigliserida dan FFA pada Refined Bleached Deodorized (RBD) palm stearin direaksikan dengan metanol agar terbentuk biodiesel dengan tahap transesterifikasi. Proses transesterifikasi dimana trigliserida direaksikan dengan metanol katalis NaOH suhu 69oC, tekanan 1 atm&nbsp; dan konversi 98%. Biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar EN 14214 dan&nbsp; ASTM D6751.</em></p> <p><em>Refined Bleached Deodorized (RBD) palm stearin merupakan bahan baku bernilai ekonomis dan terdapat banyak di kalimantan. Biodiesel berbahan baku Refined Bleached Deodorized (RBD) palm stearin kapasitas 300.000 ton/tahun dalam 1 tahun dengan 330 hari kerja direncakan beroperasi tahun 2027. Direncanakan di Kalimantan Selatan, Kabupaten Kotabaru, daerah Tarjun luas area 40.498 m2. Dibutuhkan sebanyak 121 orang tenaga kerja dan system organisasi perusahaan garis dan staff serta bentuk PT (Perseroan Terbatas). Hasil analisa ekonomi, BEP sebesar 51.07% dan SDP sebesar 37.72% sehingga dapat disimpulkan pabrik layak untuk didirikan.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata kunci: </em><em>Bahan Bakar, Biodiesel, Methanol, RBD Palm Stearin, Transesterifikasi</em></p> Ikhsan Firdaus Muhammad Fadillah ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 57 62 PRARANCANGAN PABRIK KLOROFORM DARI ASETON DAN KALSIUM HIPOKLORIT DENGAN KAPASITAS 11.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2268 <p>Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi era perdagangan bebas. Industri kimia merupakan salah satu industri yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan bangsa di sektor perdagangan. Salah satu bahan kimia yang penggunaannya cukup dibutuhkan dalam industri kimia adalah kloroform. Pabrik kloroform berbahan baku kalsium hipoklorit dan aseton ini dirancang dengan kapasitas 11.000 ton/tahun dan waktu operasi 330 hari per tahun. Bahan baku yang dibutuhkan yaitu kalsium hipoklorit sebanyak 4769,29 kg/jam dan aseton sebanyak 846,71 kg/jam. Proses produksi terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu persiapan bahan baku, pembuatan kloroform, dan pemisahan produk. Proses produksi kloroform dilakukan pada RATB pada kondisi operasi suhu 50<sup>o</sup>C dengan keseluruhan kondisi operasi berjalan pada tekanan 1 atm. Pabrik ini akan beroperasi di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dengan estimasi mulai beroperasi pada 2028. Berdasarkan hasil evaluasi analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik kloroform dari aseton dan kalsium hipoklorit dengan kapasitas 11.000 ton/tahun layak didirikan dengan rincian <em>Annual Cash Flow</em> (ACF) sebesar 93,45%, waktu pengembalian modal selama 4 tahun, <em>Pay Out Time</em> (POT) sebesar 1,208 tahun, <em>Rate of Return</em> (ROR) sebesar 84,45%, dan <em>Break Even Point</em> (BEP) sebesar 48,02%.</p> Khusnul Khotimah Khotimah Agus Rahman Boy Arief Fachri Istiqomah Rahmawati Khusnul Khotimah Noven Pramitasari Yeremia Prasetya Nugroho Zuhriah Mumtazah ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 63 67 PRARANCANGAN PABRIK LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG) DARI SHALE GAS DENGAN KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2366 <p>Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kandungan sumber daya alam multi energi dimana salah satunya adalah gas alam. Pada tahun 2021 total produksi energi primer yang terdiri dari minyak bumi, gas bumi, batubara, dan energi terbarukan mencapai 185,6 Triliun ton/tahun. Sebesar 58,2% atau 113,4 Triliun ton/tahun dari total produksi tersebut diekspor terutama batubara dan LNG. Pabrik Liquefied Natural Gas (LNG) berbahan baku shale gas ini dirancang dengan Kapasitas 400 Ribu ton/tahun&nbsp; dan waktu operasi 330 hari per tahun. Bahan baku yang di butuhkan yaitu shale gas sebanyak 500 ribu ton/tahun. Proses produksi terbagi menjadi tiga tahapan yaitu persiapan bahan baku, pemisahan fraksi dan pencairan produk. Proses produksi LNG dilakukan pada Debutanizer dengan kondisi operasi suhu -46,262ºC dengan tekanan operasi 130,5 psia. Pabrik ini akan beroprasi di Jl. Arifin Ahmad, Desa Pelintung, Kec. Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau. Dengan estimasi mulai beroprasi pada 2025. Berdasarkan hasil evaluasi analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik LNG dari shale gas dengan kapasitas 400 ribu ton/tahun layak didirikan dengan rincian <em>Annual Cash Flow</em> (ACF) sebesar 38%, waktu pengembalian modal selama 4 tahun, <em>Pay Out Time</em> (POT) sebesar 4,1 tahun, <em>Internal Rate of Return</em> (IRR) sebesar 21,59%, dan <em>Break Even Point</em> (BEP) sebesar 41,91%.</p> M. Wildan Ibnu Batuthoh Khairur Rahman Ilyas Bekti Palupi Ditta Kharisma Putri Istiqomah Rahmawati Meta Fitri Rizkiana ##submission.copyrightStatement## 2024-02-29 2024-02-29 7 1 70 74 PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI JERAMI PADI MELALUI PROSES FERMENTASI DENGAN KAPASITAS 6.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2443 <p><em>Etanol merupakan bahan yang multi fungsi dan dapat digunakan pada hampir semua bidang industri. Etanol umumny</em><em>a</em><em> digunakan pada industri kosmetik</em><em>,</em><em> cat, farmasi, industri minuman berk</em><em>a</em><em>rb</em><em>o</em><em>nasi, kebutuhan rumah sakit dan lainnya. Perkembangan di</em> <em>bidang indu</em><em>s</em><em>tri merupakan suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Sektor industri kimia banyak memegang peranan dalam memajukan perindustrian di Indonesia. Et</em><em>a</em><em>nol dapat diproduksi dari berbagai bahan, salah satunya adalah jerami padi. Namun</em><em>,</em><em> etanol yang diproduksi dari jerami padi jumlahnya masih sedikit dan kebanyakan </em><em>masih </em><em>berskala industri kecil. Jerami padi merupakan hasil samping dari produksi padi menjadi beras yang terdapat dalam setiap p</em><em>abrik</em><em> beras yang ada.</em></p> <p><em>Pembuatan bioetanol pada pabrik ini menggunakan proses delignifikasi, hidrolisis, fermentasi, dan destilasi. Glukosa hasil proses hidrolisis selulosa difermentasi di dalam biorektor (fermentor) selama kurang lebih 36 jam dan melalui tahap pemurnian hingga diperoleh etanol dengan kadar 98,5%. Etanol berbahan baku dari jerami padi dengan kapasitas 6.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun dan dioperasikan pada tahun 2026.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: etanol, fermentasi, jerami padi, glukosa, xylosa, distilasi</em></p> Rolando Indra Prana Sitorus ##submission.copyrightStatement## 2024-03-04 2024-03-04 7 1 75 80 PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI SINGKONG DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jtatk/article/view/2444 <p><em>Pertumbuhan penduduk di dunia yang cukup tinggi berimbas pada peningkatan kebutuhan sarana transportasi dan akhirnya mempengaruhi jumlah kebutuhan bahan bakar. Untuk itu sumber energi alternatif yang digunakan sebagai bahan bakar adalah bioetanol. Bioetanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang dikenal sebagai bahan bakar ramah lingkungan dikarenakan bersih dari emisi. </em><em>Kebutuhan bioetanol di Indonesia sendiri tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan sehingga mendorong untuk dilakukannya inovasi untuk meningkatkan produksi bioetanol. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diran</em><em>cang</em><em> pabrik bioetanol yang diren</em><em>canakan</em><em> akan berdiri pada tahun 2026 dengan kapasitas 35.000 ton/tahun. Pabrik ini akan didirikan di Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. </em></p> <p><em>Pembuatan bioetanol relatif mudah, sederhana dan bahan baku nya juga mudah didapatkan. Bahan baku utama pembuatan bioetanol adalah singkong. Proses produksi yang digunakan dalam praran</em><em>cangan pabrik bioetanol ini adalah proses fermentasi dengan menggunakan saccharomyces cerevisiae. </em><em>Proses fermentasi </em><em>dilakukan dalam kondisi anaerob selama 34 jam pada suhu 45</em><em><sup>o</sup></em><em><sub>­</sub></em><em>­C</em><em> dan tekanan 1 atm. </em><em>Bioetanol yang dihasilkan dari proses fermentasi ini berkadar 8-12%. </em><em>Selanjutnya, untuk tahap pemurnian bioetanol menggunakan menara distilasi serta </em><em>mole</em><em>cular sieve dengan menggunakan zeolite sebagai unit dehidrasi untuk men</em><em>c</em><em>apai konsentrasi bioetanol 99,5%. </em></p> <p><em>Bioetanol berbahan baku singkong diproduksi dengan kapasitas 35.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun dan dioperasikan mulai tahun 2026</em><em>. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non-shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 151 orang. Selain itu diperoleh juga nilai Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 28,11 % dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 18,3 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,624 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak yaitu 3,537 tahun&nbsp; Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 47% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 30%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik bioetanol kapasitas 35.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata kunci: Bioetanol, Fermentasi, Singkong, Saccharomyces cerevisiae</em></p> Natalia Sihombing Rizky Noor Thala'ah ##submission.copyrightStatement## 2024-03-04 2024-03-04 7 1 81 86