PRARANCANGAN PABRIK DIKALSIUM FOSFAT DIHIDRAT DARI ASAM FOSFAT DAN KALSIUM HIDROKSIDA DENGAN PROSES NETRALISASI KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN

  • Gusti Muhammad Misuari

Abstract

Kebutuhan Indonesia terhadap Dicalcium Phosphate Dihydrate (CaHPO4.2H2O atau DCPD) cukup tinggi. Perancangan Pabrik Dikalsium Fosfat Dihidrat digunakan untuk mengurangi impor di Indonesia. Kapasitas yang dirancang sebesar 50,000 ton/tahun. Pabrik Dicalcium Phosphate Dihydrate dibuat dari kalsium hidroksida dan asam fosfat dengan menggunakan reactor CSTR. Bahan baku dimasukkan ke dalam Mixer (M-130) dan (M-140) untuk selanjutnya diproses kedalam Reaktor (R-210) bersamaan dengan hasil keluaran dari Evaporator (V-340). Produk keluaran Reaktor (R-210) akan dimasukkan ke dalam Centrifuge (H-310) untuk memisahkan produk DCPD dari H2O dan impurities yang terkandung. Keluaran centrifuge dialirkan ke kristallizer (X-320) untuk proses pembentukan kristal DCPD dan Sebagian di recycle ke Evaporator (V-340). Keluaran kristallizer dimasukkan ke Rotary Vacuum Drum Filter (H-330) untuk pisahkan cake dan filtrat dan Sebagian dialirkan ke Evaporator (V-340). Keluaran Rotary Drum Vacuum Filter (H-330) berupa padatan DCPD dialirkan ke Bin (F-350)

 Produk DCPD dipacking dan disimpan dalam Gudang (F-370). Pabrik ini memiliki dua alat utama yaitu Reaktor (R-210) dan Evaporator (V-340). Instrumen yang digunakan adalah TIC, LC, LIC, FC dan WIC yang dipasang pada masing-masing alat. Selain itu Pabrik ini dilengkapi dengan alat Safety untuk menjaga keamanan di Pabrik. Pabrik Dikalsium Fosfat Dihidrat didirikan di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik alasannya karena daerah tersebut merupakan daerah strategis dan luas pabrik sebesar 28.580 m2. Luas tersebut digunakan untuk area proses dan utilitas serta kebutuhan karyawan seperti kantor dan masjid.  Pabrik ini memerlukan 200 orang karyawan untuk menunjang operasional pabrik. Selain itu, untuk menunjang kebutuhan proses pabrik, maka diperlukan unit utilitas yang terdiri dari air, steam, listrik, bahan bakar. Air diambil dari sungai Bengawan Solo sebanyak 3.749,2154 m3/hari. Sedangkan  kebutuhan listrik yang diperlukan pabrik sebesar 299,2136 kW.

Hasil Analisa ekonomi menunjukkan bahwa nilai  Return on Invesment (ROI) sebelum dan sesudah pajak sebesar 41% dan 27%, Pay Out Time (POT) sebelum dan sesudah pajak sebesar 2,02 tahun dan 2,86 tahun, Interest Rate of Return (IRR) sebesar 25,47%. Sedangkan nilai Break Even Point (BEP) sebesar 57% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 34%. Nilai-nilai tersebut sudah sesuai dengan ketentuan dan dinyatakan layak untuk didirikan.

 

Kata kunci : dikalsium fosfat dihidrat, asam fosfat, kalsium hidroksida, netralisasi.

Published
2021-09-21