PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES D.B. WESTERN KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN
Abstract
Urea formaldehid adalah senyawa hasil dari proses kondensasi antara urea dan formaldehid serta termasuk ke dalam jenis resin polymer. Urea formaldehid merupakan resin yang memiliki sifat tidak mudah larut serta memiliki ketahanan terhadap keasaman dan kebasaan. Perusahaan ataupun konsumen yang memanfaatkan urea formaldehid sebagai main raw material dan juga support raw material terus meningkat. Urea formaldehid sering dipakai dalam banyak aplikasi seperti bahan perekat (61%), papan memiliki densitas sedang (27%), peningkat ketahanan kayu (5%) dan laminate (7%) pada produk mabel serta jenis produk lainnya.
Proses pembuatan urea formaldehid diawali dengan menguapkan metanol sebagai umpan di reaktor fixed bed multitube yang direaksikan dengan udara untuk menghasilkan formaldehid dengan bantuan katalis iron molybdenum oxide. Suhu di reaktor sebesar 240 oC dengan tekanan 1,2 atm. Hasil keluaran reaktor kemudian diumpankan menuju absorber agar terjadi proses absorbsi formaldehid dengan menggunakan larutan urea sehingga menghasilkan urea formaldehid. Formaldehid diumpankan ke absorber dimana kondisi operasi dalam absorber tersebut memilik suhu 77 oC dengan tekanan 10 atm. Urea formaldehid yang terbentuk kemudian disimpan didalam tangki penyimpanan. Kapasitas produksi urea formaldehid sebesar 20.000 ton/tahun dengan 330 hari pabrik beroperasi selama 1 tahun serta mulai beroperasi dari tahun 2024. Direncanakan pendirian pabrik berlokasi pada wilayah Bontang, Kalimantan Timur dengan luas area 35.328,8 m2. Pegawai diperlukan sejumlah 120 orang dan bentuk perusahaan merupakan Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki bentuk organisasi line dan juga staf. Kebutuhan utilitas diambil dari sungai Nyerakat sebanyak 2.544.105 kg/hari. Sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional pabrik sebesar 911,842 kW.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi, didapat angka Return on Invesment (ROI) after tax pada pabrik ini sebesar 29,01%, Pay Out Time (POT) after tax didapat selama 2,44 tahun. Sedangkan angka Break Even Point (BEP) didapatkan persentase 42,68% dan Shut Down Point (SDP) didapatkan persentase 20,06%. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa pabrik ini bisa dipertimbangkan pendiriannya dan dapat diteruskan ke tahap perencanaan pabrik. Sehingga bisa dinyatakan pendirian pabrik ini layak dari sisi ekonomi.
Kata Kunci: formaldehid, urea, urea formaldehid, break event point dan shut down point