PRARANCANGAN PABRIK ASAM TEREPHTALAT DENGAN PROSES OKSIDASI PARAXYLENE KAPASITAS 300.000 TON/TAHUN

  • Maria Natalia
  • Wirananditami Hazrifawati

Abstract

Asam Terephtalat,C8H6O4 juga diketahui sebagai 1,4 asam benzendikarboksil, asam p-phthalic dan asam p-benzendikarboksil terdiri dari cincin benzena dengan gugus karboksil pada karbon 1 dan 4. Lebih dari 90% produksi asam terephtalat di seluruh dunia digunakan untuk membuat PET terutama untuk pembuatan serat polyester. Sehingga kebutuhan asam terephtalat selalu meningkat setiap tahunnya, maka perlu direncanakan perancangan pabrik asam terephtalat di Indonesia agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pabrik asam terephtalat direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produk 300.000 ton/tahun dan direncanakan didirikan pada tahun 2024

Pabrik akan didirikan di Beluk Lor, Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Asam terephtalat diproduksi dengan proses oksidasi paraxylene, asam asetat sebagai pelarut dan katalis Co(CH3COO)2, Mn(CH3COO)2 dan HBr. Proses oksidasi berlangsung pada suhu 200°C dengan tekanan 14,8 atm dalam reaktor alir tangki berpengaduk, reaksi terjadi secara eksotermis. P-Xylene terkonversi 98%. Proses pembuatan asam terephtalat berlangsung melalui 3 tahap yaitu tahap oksidasi, tahap pemisahan dan tahap recovery. Tahap oksidasi merupakan pembuatan asam terephtalat dengan mereaksikan paraxylene dengan oksigen. Tahap pemisahan merupakan pemisahan slurry asam terephtalat dengan asam asetat dan katalis. Tahap recovery merupakan tahap recycle katalis dan asam asetat. Produk yang dihasilkan adalah asam terephtalat dalam bentuk Kristal dengan kemurnian 99,8%.

 Asam terephtalat lebih diutamakan untuk dipasarkan dalam negeri dan juga di luar negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line and shift. Sistem kerja dilakukan pembagian berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari shift and non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 150 orang. Adapun hasil hasil analisa ekonomi memberikan hasil Total Capital Investment (TCI) adalah sebesar Rp. 986.062.060.330,- dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp. 19.269.297.739.748,-. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak 30% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 22%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,2 tahun dan Pay Out Time sesudah pajak 2,9 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 50% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 36%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik asam terephtalat dengan kapasitas 300.000 ton/tahun ini layak didirikan. 

 Katapkunci : Asam Terepthalat, paraxylene, asam asetat, oksidasi, kobalt asetat, mangan asetat, continuous stirred tank reactor

Published
2020-09-27