PRARANCANGAN PABRIK ASAM FENIL ASETAT DARI BENZIL SIANIDA DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES HIDROLISIS KAPASITAS 4.500 TON/TAHUN

  • Muhammad Fahmi Oktavian
  • Rizky Praditama

Abstract

Asam fenil asetat adalah salah satu senyawa organik yang utamanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan farmasi atau bahan campuran untuk pembuatan produk kimia atau farmasi lain. Asam fenil asetat sering digunakan sebagai bahan pembuatan phenylaceton dan penicillin yang diperlukan untuk produksi amphetamine. Asam fenil asetat juga sering dipakai untuk bahan campuran dalam industri parfum, misal methyl phenylacetic madu dan beraroma mawar, ethyl phenylacetic acid beraroma madu, amylphenylacetic acid beraroma coklat. Pembuatan asam fenil asetat dapat dilakukan dengan beberapa proses, salah satunya adalah dengan proses hidrolisis benzil sianida dan asam sulfat.

   Pembuatan asam fenil asetat dengan proses hidrolisis diawali dengan mempersiapkan bahan baku yaitu mengencerkan asam sulfat dengan air memanaskannya  sebelum dimasukkan ke dalam reaktor dengan tekanan operasi 1 atm dan suhu 90°C. Proses hidrolisis terjadi di dalam reaktor, kemudian hasil keluaran reaktor diteruskan ke rdvf untuk memisahkan filtrat dan cake yang terbentuk. Filrat yang dihasilkan akan dimasukkan ke dekanter untuk memisahkan komponen berdasarkan massa jenisnya, sedangkan cake berupa amonium bisulfat dialirkan menuju gudang penyimpanan menggunakan cooling conveyor. Hasil pada atas dekanter akan diteruskan ke menara distilasi untuk memisahkan asam fenil asetat dari reaktan yang tersisa, sedangkan hasil pada bawah dekanter akan di-recycle kembali ke dalam reaktor. Hasil atas menara distilasi didinginkan terlebih dahulu di  heat exchanger lalu di-recycle kembali ke reaktor. Hasil bawah menara distilasi didinginkan di heat exchanger menjadi 100oC, kemudian diumpankan ke prilling tower untuk dikristalkan. Kemudian padatan kristal yang keluar dari prilling tower di perkecil ukurannya di ball mill dan dilakukan pengayakan pada screening untuk mendapatkan produk yang seragam. Asam fenil asetat diproduksi dengan kapasitas 4.500 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun dan dioperasikan mulai tahun 2024. Pendirian pabrik direncanakan berlokasi di Cilincing, Jakarta Utara dengan luas area 32.304  m² dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 135 orang dan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staff. Kebutuhan air di ambil dari Sungai Tiram sedangkan kebutuhan listrik untuk operasional pabrik dipasok dari PLN Babelan.

Berdasarkan hasil analisa ekonomi, didapat Returnxon Invesment (ROI) sesudahxpajakxuntukxpabrik ini sebesar 26%, Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,8 tahun. Sedangkan nilai Break Even Point (BEP) sebesar 44% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 23,15%. Nilai-nilaixtersebut menunjukkan bahwa pabrik ini bisa dipertimbangkan pendiriannya dan dapat diteruskan ke tahap perencanaan pabrik. Sehinggaldapatpdinyatakan bahwatpabrik ini ulayak didirikan.

 Kata kunci : Asam fenil asetat, hidrolisis, break even point, shut down point

Published
2020-09-27