PRARANCANGAN PABRIK SODIUM SILIKAT DARI PASIR SILIKA DAN NATRIUM HIDROKSIDA DENGAN PROSES HIDROTERMAL KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN

  • Rizky Ananda Puteri
  • Siti Nurmajidah

Abstract

Sodium silikat merupakan senyawa kimia yang memiliki nama IUPAC disodium dioxide(oxo)silane. Sodium silikat banyak digunakan padaindustri sabun atau deterjen, kertas, tekstil, keramik, dan sebagainya. Indonesia masih mengimpor sodium silikat guna memenuhi kebutuhan industri dalam negeri, dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sodium silikat di Indonesia. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produk sodium silikat sebesar 20.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2024. Bahan baku utama yang diperlukan adalah silikon dioksida dan natrium hidroksida yang diperoleh dari PT Silicaindo Makmur Sentosa dan PT Asahimas Chemicals. Pabrik akan didirikan di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dimana lokasi pabrik dekat dengan Sungai Cisadane, sehingga sumber air untuk unit utilitas berasal dari sungai tersebut. Proses yang digunakan untuk pembuatan sodium silikat adalah proses hidrotermal silikon dioksida dengan natrium hidroksida pada tekanan 27 atm dan suhu 220 oC, dimana reaktor yang digunakan adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dan reaksi bersifat endotermis (memerlukan panas). Keluaran reaktor yang sudah melalui proses ekspansi dan pemisahan dari air serta natrium hidroksida dialirkan menuju rotary dryer agar didapat produk sodium silikat berwujud padatan. Keluaran rotary dryer kemudian didinginkan dan dimasukkan ke dalam ball mill dan screen untuk dihaluskan. Produk tidak lolos screen akan di-recycle ke ball mill untuk dihaluskan kembali. Sodium silikat lolos screen akan menuju ke unit pengemasan dan disimpan dalam gudang sodium silikat.

Pemasaran sodium silikat diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non-shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 155 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) adalah sebesar Rp 719.730.020.016 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 1.015.106.400.000. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 43 % dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 18 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,6 tahun dan Pay Out Time0(POT) sesudah0pajak sebesar 3,51 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 43,6 % dan Shut Down Point (SDP) sebesar 22,03%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik sodium silikat dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut.

Kata kunci: hidrotermal, natrium hidroksida, silikon dioksida, sodium silikat

Published
2020-09-27