PRARANCANGAN PABRIK HEXAMETHYLENETETRAMINE DARI AMONIA DAN FORMALDEHIDA DENGAN PROSES ALEXANDER F MACLEAN KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN
Abstract
Hexamethylenetetramine banyak digunakan pada berbagai industri seperti pada industri pupuk, indsutri resin, industri karet, industri tekstil dan industri pertanian serta kedokteran. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang untuk ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik hexamethylenetetramine berkapasitas 20.000 ton/tahun. Dengan memperhatikan beberapa aspek meliputi aspek penyediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran serta utilitas maka dipilihkan lokasi untuk pabrik yang startegis di daerah Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Tepatnya dikawasan PT Intan Wijaya International di jalan Trisakti, Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat dengan luasiarea 12,5 Ha yang berjarak sekitar 7 Km dari Kota Banjarmasin. Adapun pabrik ini direncanakan dalam menejemen Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan sebanyak 118 karyawan dengan dipimpin oleh seorang direktur utama.
Proses produksi hexamethylenetetramine terbagi menjadi 3 tahap. Bahan baku yang digunakan adalah amonia 20% sebanyak 149887,4640 kg/hari dan formaldehida 37% sebanyak 214260.5304 kg/hari. Tahap pertama adalah persiapan bahan baku yaitu amonia dan formaldehida. Tahap kedua adalah reaksi pembentukkan hexamethylenetetramine dengan metode Alexander F Maclean dilakukan dengan mereaksikan amonia dan formaldehida dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) yang dilengkapi dengan koilipendingin pada kondisi operasi tekanan dan temperatur sebesar 1 atm dan 36 °C. Tahap ketiga adalah pemurnian dan penyimpanan produk. Memurnikan produk dengan menggunakan rotary dryer yang menghasilkan kemurnian produk mencapai 99,9%. Produk dikemas di dalam karung 25 kg dan disimpan di dalam gudang penyimpanan sebelum didistribusikan. Utilitas membutuhkan air sebanyak 18147,0757 kg/jam, steam dibutuhkan sebesar 12841,6055 kg/jam, kebutuhan bahan bakar sebesar 591.8256 liter/jam dan listrik total yang dibutuhkan sebesar 1337,2786 kWatt yang di suplai oleh generator.
Hasil analisa ekonomi memberikan hasil Total CapitaliInvestment (TCI) adalah sebesar Rp 584.392.680.275,- dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 1.001.742.700.000,- per Tahun. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 31% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 20%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,42 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 3,29 tahun. Sehingga diperoleh Breaki vent Point (BEP) sebesar 45,70% dan Shut down point (SDP) sebesar 26,38%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik Hexamethylenetetramine dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.
Kata kunci: Amonia, Formaldehida, Hexamethylenetetramine, BreakoEventoPoint dan Shut Down Point.