PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DAN METANOL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Abstract
Methyl ester dengan rumus molekul C19H36O2 adalah senyawa organik yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang dihasilkan dengan proses kimia yaitu mereaksikan minyak nabati atau lemak hewani dengan alkohol seperti methanol. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi krisis energi, salah satunya adalah pemanfaatan biodiesel. Prarancangan pabrik biodiesel ini direncanakan akan didirikan pada tahun 2023 dengan kapasitas 70.000 ton/tahun
Pembuatan biodiesel dilakukan dengan proses transesterifikasi dengan mereaksikan crude palm oil (CPO) dengan methanol dan natrium hidroksida sebagai katalis. Reaksi berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 60oC dengan tekanan 1 atm. Hasil reaksi dari reaktor kemudian dimasukkan ke dalam menara distilasi I. Disini terjadi proses pemisahan berdasarkan titik didih antara metanol dan biodiesel. Hasil atas berupa metanol akan dipompa menuju menara distilasi III untuk di recycle ke tangki penyimpanan metanol dan hasil bawah berupa biodiesel akan dipompa menuju menara distilasi II untuk dimurnikan hingga diperoleh kadar 98% sebelum masuk ke tangki penyimpanan.
Pemasaran biodiesel diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT). Hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) sebesar Rp 313.911.066.510,6 dan diperoleh hasil penjualan sebesar Rp 795.448.149.243,12. Selain itu diperoleh Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 46% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 30%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 1,9 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,6 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 44% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 29%.
Kata Kunci :biodiesel, metanol, proses transesterifikasi, RATB, Menara distilasi