PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES HIDRASI KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN

  • Ayu Sari
  • Istiqomah Kamaliyah

Abstract

Kebutuhan impor produk maupun bahan baku kimia di Indonesia masih begitu tinggi. Sehingga sektor industri kimia di Indonesia baik industri yang menghasilkan produk jadi maupun setengah jadi perlu lebih dikembangkan lagi. Prarancangan pabrik Acrylamide direncanakan didirikan dengan kapsitas sebesar 20.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2024. di Gresik, Jawa Timur dengan luas tanah 8.690 m2. Direncanakan pabrik iniĀ  beroperasi selama 330 hari/tahun dengan jumlah karyawan 135 orang.

Proses yang digunakan untuk pembuatan acrylamide adalah metode hidrasi dengan asam sulfat pada suhu 90oC dan tekanan 1,5 atm dimana reaktor yang digunakan adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Produk yang keluar dari reaktor selanjutnya dialirkan menuju netralizer. Selanjutnya produk keluaran netralizer dipisahkan dengan rotary drum vacum filter (RDVF). Hasil pemisahan berupa CaSO4 dikirim ke unit limbah sedangkan larutan acrylamide dipompa ke dalam evaporator untuk dipekatkan dan kemudian dipisahkan mother liquar di centrifuges. Acrylamide dikristalkan dalam crystalizer. Untuk menyeragamkan ukuran produk, acrylamide disaring menggunakan screener selanjutnya disimpan sementara dalam gudang sebelum proses pengepakan. Sedangkan acrylamide liquid dan sisa air di teruskan ke limbah. Unit utilitas sebagai unit pendukung dalam proses produksi pada pabrik ini meliputi air, steam, listrik, bahan bakar dan pengolahan limbah. Kebutuhan air sebesar 47656.6389 kg/jam diperoleh dari sungai yang terdapat di wilayah sekitar pabrik, sedangkan kebutuhan listrik yang diperlukan sebesar 153,06 kW disuplai dari PLN setempat dan memiliki cadangan energi dari generator.

Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pabrik ini membutuhkan modal investasi sebesar Rp 3.519.506.250.432,- dengan keuntungan rata-rata selama 10 tahun sebelum pajak sebesar Rp 616.546.986.933,- dan keuntungan sesudah pajak sebesar Rp 400.755.541.506,-. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan nilai Percent Return On Invesment (ROI) sebelum pajak sebesar 23% dan ROI setelah pajak sebesar 15%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 3,20 tahun dan sesudah pajak selama 4,32 tahun. Nilai Break Even Point (BEP) sebesar 46% Dan Shut Down Point (SDP) sebesar 20%. Dari hasil analisis ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.

Kata kunci: Acrylamide, Acrylonitrile, Asam Sulfat, Hidrasi.

Published
2020-05-21
Section
Articles