PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN ASAM KLORIDA DENGAN PROSES HIDROKLORINASI ETANOL MENGGUNAKAN KATALIS ZINK KLORIDA KAPASITAS PRODUKSI 20.000 TON/TAHUN
Abstract
Etil Klorida (C2H5Cl) atau yang biasa dikenal dengan nama chloroethane merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai refrigerant, agen penghasil busa, aditif anti-ketukan untuk bensin bertimbal, dan obat bius. Pabrik C2H5Cl ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produk etil klorida sebesar 20.000 ton/tahun. Pabrik ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2021 di Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Bahan baku utama yang digunakan adalah etanol (C2H5OH) dan asam klorida (HCl) dengan menggunakan bantuan katalis zink klorida (ZnCl2).
Produksi C2H5Cl beroperasi pada kondisi tekanan 6 atm dan suhu masuk 325oC. Reaksi berlangsung dalam reaktor fixed bed multitube dan reaksi bersifat eksotermis (mengeluarkan panas). Produk keluaran reaktor selanjutnya dialirkan menuju menara distilasi 1 dan diperoleh hasil atas berupa etil klorida dengan konversi 94,7% serta kemurnian 99,7% serta hasil bawah didapatkan campuran dietil eter, asam klorida, etanol, dan air. Produk hasil atas kemudian disimpan didalam tangki penyimpanan etil klorida, sedangkan produk hasil bawah berupa campuran dietil eter, asam klorida, etanol, dan air dipisahkan didalam menara distilasi 2. Produk hasil atas menara distilasi 2 berupa dietil eter dengan kemurnian 98% yang kemudian akan disimpan didalam tangki penyimpanan dietil eter, sedangkan hasil bawah berupa campuran asam klorida, etanol, dan air yang akan dialirkan menuju Waste Water Treatment Process (WWTP).
Pemasaran C2H5Cl diutamakan untuk konsumsi dalam negeri dan sebagian juga dipasarkan diluar negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT). Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 167 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) adalah sebesar Rp 892.988.929.184,84 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar 2.930.795.550.720,00. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 74% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 48%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 1,19 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 1,72 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 47% dan Shut down point (SDP) sebesar 38%. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik etil klorida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini cukup menarik untuk didirikan.