PRARANCANGAN’PABRIK’NITROGLISERIN’DARI’GLISERIN’ DAN ASAM NITRAT MENGGUNAKAN PROSES BIAZZI DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON/TAHUN
Abstract
Nitrogliserin atau 1,2,3-trinitroksipropana, merupakan senyawa yang sangat mudah untuk meledak, berbentuk seperti minyak, dan tak berwarna dengan rumus kimia C3H5N3O9. Nitrogliserin dapat digunakan sebagai bahan peledak maupun digunakan sebagai obat-obatan. Nitrogliserin jika diolah menjadi bahan peledak termasuk dalam jenis bahan peledak yang memiliki daya ledak tingkat tinggi yang dapat diaplikasikan sebagai bahan peledak berbentuk dinamit dan juga sebagai propelan. Sedangkan jika nitrogliserin digunakan sebagai obat nitrogliserin dapat memberikan efek mengurangi rasa sakit dan juga mengurangi frekuensi pada orang yang terkena serangan angina pektoris.
Pabrik nitrogliserin yang akan dibangun diproduksi dari gliserin dan asam nitrat menggunakan proses biazzi. Gliserin dan asam nitrat direaksikan pada fase cair dalam reaktor dengan konversi 99,43% dengan kondisi operasi temperatur 15 °C dan berlangsung pada tekanan 1 atm menggunakan reaktor continuous strirred tank reactor, menggunakan katalis asam sulfat yang berfungsi untuk memecah ion nitrit pada sulfat dan membuat ion nitrit menyerap air yang terbentuk selama reaksi berlangsung. Reaksi yang terjadi dapat melepaskan panas ke lingkungan atau bersifat eksotermis sehingga untuk mempertahankan suhu, reaksi panas yang timbul harus secepatnya dihilangkan, selanjutnya pemurnian menggunakan dekanter. Produk akhir diperoleh 99% nitrogliserin. Kapasitas produksi 10.000 ton/tahun dengan 9.500 ton/tahun mencukupi kebutuhan dalam negeri dan 500 ton/tahun untuk dilakukan ekport ke Thailand dan Malaysia dan dapat dioperasikan mulai tahun 2023. Lokasi pabrik direncanakan di Kawasan Industri Trisakti-Basirih, Kalimantan Selatan dengan luas tanah yang diperlukan 70.000 m2. Membutuhkan tenaga kerja sebanyak 156 orang serta perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki sistem garis dan staf pada organisasinya. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, didapatkan sebesar 51,16 % pada BEP dan sebesar 32,83 % pada SDP sehingga dari hasil yang dapatkan bahwa pabrik ini memiliki kelayakan untuk didirikan.