PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL DARI BIODIESEL DENGAN PROSES HIDROGENASI DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Abstract
Vol. 1, No. 1
Fatty Alcohol (alkohol lemak) merupakan alkohol alifatis turunan dari lemak alam maupun minyak alam. Fatty alcohol adalah turunan oleokimia dasar yang memiliki keunggulan diantaranya produk yang terbarukan, biodegradable dan lebih aman (tidak beracun). Fatty alcohol digunakan sebagai emollients, emulsifier, dan thickners pada industri makanan dan kosmetik. Penggunaan Fatty Alcohol semakin meningkat setiap tahun, namun untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, fatty alcohol masih mengimpor dari luar negeri. Oleh karena itu, perlu direncanakan studi prarancangan pabrik Fatty Alcohol dengan pertimbangan secara teknis, lingkungan dan ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan Fatty Alcohol dalam negeri.
Metil ester dan hidrogen merupakan bahan baku dalam pembuatan fatty alcohol pada fase gas. Proses yang digunakan adalah hidrogenasi, dimana metil ester bereaksi dengan hidrogen dan katalis membentuk fatty alcohol. Katalis yang digunakan adalah katalis heterogen yaitu Kromium Koper Aktif (CuCr) dengan konversi sebesar 95% dengan suhu 300oC dan tekanan 5 atm. Pemilihan metil ester dan oksigen sebagai bahan baku karena banyak diproduksi di Indonesia. Fatty alcohol berbahan baku metil ester dan hidrogen diproduksi dengan kapasitas 10.000 ton/tahun, 330 hari kerja dalam 1 tahun dan dioperasikan mulai tahun 2022. Lokasi pabrik direncanakan di desa Pelintong, Kecamatan Medang Pantai, Dumai dengan area seluas 37.308 m2. Jumlah tenaga kerja diperlukan sebanyak 168 orang dan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staf. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, didapat BEP sebesar 43,61% dan SDP sebesar 25,25% sehingga disimpulkan pabrik ini layak didirikan