Pra Rancangan Pabrik Sirup Glukosa Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatis Dengan Kapasitas Produksi 28.000 Ton/Tahun
Abstract
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (2021), menunjukkan bahwa konsumsi sirup glukosa dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun, tingginya permintaan industry terhadap sirup glukosa tidak disertai dengan jumlah produksi yang mencukupi serta masih belum mampu memenuhi kebutuhan sirupglukosa dalam negeri. Sehingga, membangun pabrik sirup glukosa di Indonesia merupakan pilihan yag tepat. Pabrik sirup glukosa ini direncanakan akan didirikan di Kabupaten lambung Tengah pada tahun 2025 dan mulai beroperasi tahun 2026 dengan kapasitas 28.000 ton/tahun. Pabrik sirup glukosa ini diproduksi menggunakan proses hidrolisis pati dengan bahan baku tepung tapioka dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Bentuk badan usaha yang direncanakan pada pabrik ini adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan 186 orang. Pembuatan sirup glukosa ini melalui 4 tahap yaitu tahap penyiapan bahan baku, tahap gelatinase, tahap ketiga adalah tahap hidrolisis yang terdiri dari dua proses yaitu liquifikasi dan sakarifikasi. Pada proses liquifikasi, pati ditambah enzim α-amilsae dan proses sakarifikasi ditambahkan enzim glukoamilase. Tahap keempat terdiri dari proses pemurnian yaitu proses filtrasi, proses ion exchanger untuk menghilangkan logam Ca2+, Cl- dan NH4+ dan yang terakhir yaitu proses evaporasi. Berdasarkan hasil evaluasi analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik sirup glukosa layak didirikan dengan rincian Annual Cash Flow (ACF) sebesar 99%, Pay Out Time (POT) sebesar 0,91 tahun, Rate of Return (ROR) sebesar 90% dan Break Event Point (BEP) sebesar 53%.