PRARANCANGAN PABRIK γ-VALEROLACTONE (GVL) DARI AMPAS TEBU DENGAN KAPASITAS 15.244 TON/TAHUN
Abstract
Eksploitasi besar-besaran sumber daya fosil membawa manfaat bagi perkembangan masyarakat, namun juga menyebabkan pencemaran lingkungan dan krisis energi. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya pengembangan sumber daya terbarukan seperti energi biomassa. Ampas tebu, sebagai limbah biomassa, dapat diolah menjadi bahan bakar dan bahan kimia bernilai tinggi, dengan potensi penggunaan lignoselulosa melalui konversi fisika dan kimia. Dalam rancangan pabrik ini, selulosa yang berasal dari pabrik gula Glenmore, Banyuwangi diolah untuk dikonversi menjadi asam levullinat (LA) melalui reaksi hidrolisis, dehidrasi dan hidrasi pada suhu 180 C menggunakan katalis asamklorida (HCl) dalam reaktor RATB. Selanjutnya, asam levullinat (LA) di konversi kembali menjadi γ-valerolactone (GVL) melalui reaksi hidrogenasi pada suhu 180 C dan tekanan 1,3 MPa menggunkaan katalis padat Ru/C dalam reaktor FBR. Untuk meningkatkan kadar selulosa, biomassa ampas tebu yang akan digunakan sebagai bahan baku akan melalui pretreatment steam explosion dan delignifikasi. Perancangan ini membutuhkan bahan baku ampas tebu sebanyak 20.316,61 kg/jam, dan menghasilkan produk γ-valerolactone (GVL) 94% sebanyak 1.924,76 kg/jam. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, didapatkan Pay Out Time (POT) 4,88 tahun, Rate On Investment (ROI) 18,39%, dan Break Even Point (BEP) 41,81%.