PRA-PERANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Abstract
Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami peningkatan kualitas dalam berbagai sektor, termasuk sektor perindustrian . Salah satu industri yang memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah industri dimetil eter. Dimetil eter (DME) merupakan senyawa golongan eter dengan rumus molekul C2H6O. DME memiliki berbagai aplikasi, termasuk sebagai propelan, agen pendingin, dan bahan bakar alternatif. Produksi DME dapat dilakukan menggunakan berbagai bahan baku seperti gas alam, batu bara, biomassa, dan metanol sebagai bahan baku intermediate. Dalam rancangan pabrik ini, metanol digunakan sebagai bahan baku utama dengan kebutuhan sebesar 13.925,0664061 ton per tahun. Pra rancangan DME ini menggunakan proses dehidrasi metanol. Proses ini dilakukan dalam reaktor fixed bed dengan bantuan katalis CuHZSM-5, pada tekanan 14 atm dan suhu 290°C. Reaktor bekerja secara adiabatis dan reaksi bersifat eksotermis. DME yang terbentuk dipurifikasi menggunakan menara distilasi untuk menghasilkan produk dengan kemurnian 99,84%, dengan jumlah produksi sebesar 10.000 ton per tahun. Pabrik ini direncanakan akan dibangun di kabupaten Bontang, Kalimantan Timur, dengan luas area 5 hektar.Jumlah karyawan yang dibutuhkan sebanyak 170 orang. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa laba bersih penjualan sebesar Rp 35.474.222.417,8420 Tingkat pengembalian investasi (ROI) adalah 17,82%. Payback Period (POT) adalah 3,59 tahun. Dengan demikian, Break-even Point (BEP) mencapai 43,98%. Berdasarkan hasil tersebut, pabrik dimetil eter dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun layak untuk dibangun.
Kata kunci: dimetil eter, metanol, dehidrasi metanol, fixed bed multitube reactor