PRARANCANGAN PABRIK ASETALDEHID DARI ETANOL MENGGUNAKAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN

  • Era Nandita Radiya Oktaviana
  • Siti Fatimah

Abstract

Prarancangan pabrik asetaldehid dari etanol menggunakan proses dehidrogenasi dengan kapasitas 10.000 ton/tahun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, meningkatkan perekenomian Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan. Asetaldehid digunakan sebagai senyawa intermediet dalam pembuatan asam asetat, n- butanol, 2-asetat anhidrida, etil asetat, piridin dan vinil asetat. Pabrik ini direncanakan akan berdiri pada tahun 2026 dengan kapasitas 10.000 ton/tahun di Karanganyar-Solo,   Jawa   Tengah   dengan  luas   tanah   30.000  m2.  Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun dengan jumlah tenaga kerja 147 orang. Proses pembuatan asetaldehid demgan  proses  dehidrogenasi  antara etanol dengan  katalis Cu-Cr. Proses reaksi terjadi dalam Fixed Bed Multitube Reactor, pada kondisi operasi suhu umpan 260°C dan tekanan sebesar 1,5 atm. Konversi yang dihasilkan adalah 70%. Hasil keluaran dari reaktor berupa gas asetaldehid dan gas hidrogen yang akan di embunkan menggunakan kondensor dan selanjutnya dialirkan ke separator drum untuk memisahkan asetaldehid cair dan gas hidrogen  yang akan dibuang ke flare gas system. Kemudian produk bawah separator drum berupa asetaldehid dialirkan menuju menara distiliasi-01 untuk memurnikan produk utama berupa asetaldehid   99,5%. Kemudian  produk  dialirkan  ke tangki   penyimpanan  produk asetaldehid. Sedangkan produk bawah menara distilasi-01 berupa etanol dialirkan menuju menara distilasi-02 untuk dilakukan pemisahan etanol dan air. Hasil atas  menara distilasi-02 berupa etanol dengan kemurnian 92% yang akan disimpan pada tangki penyimpanan produk etanol untuk dijual. Pemasaran asetaldehid diprioritaskan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan adalah perseroan terbatas (PT) dan bentuk organisasinyaa dalah line dan staff. Hasil analisa ekonomi didapat modal investasi sebesar Rp. 454.759.917.650 dan diperoleh hasil penjualan yaitu  sebesar Rp. 797.063.319.487. Selain itu diperoleh juga Return  of Investment (ROI) sebelum  pajak sebesar 27,93% dan Return of  Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 18,31%. Pay Out Time (POT) sebelum  pajak 2,78 tahun dan  Pay  Out  Time (POT) sesudah pajak sebesar 3,82 tahun. Sehingga didapat Break Event  Point (BEP) sebesar 41,44% dan Shut Down  Point (SDP) sebesar 25,15%. Berdasarkan pertimbangan hasil  evaluasi  ekonomi  tersebut,  maka  pabrik  asetaldehid  dengan kapasitas 10.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

 Kata kunci: Cu-Cr, asetaldehid, etanol, dehidrogenasi

Published
2023-02-22
Section
Articles