PRARANCANGAN PABRIK ASAM OKSALAT DIHIDRAT DARI MOLASSES (SUGAR BEET) DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES OKSIDASI DENGAN KATALIS VANADIUM PENTAOKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Abstract
Asam oksalat dihidrat (C2H2O4.2H2O) adalah jenis asam oksalat berupa kristal putih halus, dengan BM 126,07 kg/kgmol. Pembangunan pabrik asam oksalat dihidrat di Indonesia diupayakan menurunkan daya impor. Perancangan pabrik asam oksalat dihidrat direncanakan berjalan pada tahun 2027 kapasitas 10.000 ton/tahun di Purwakarta luas 32.110 m2. Proses yang digunakan menghidrolisis molasses dengan asam sulfat untuk menghasilkan glukosa. Selanjutnya mereaksikan glukosa & asam nitrat dengan katalis vanadium pentoksida menggunakan reaktor jenis RATB dengan konversi 70%, pada suhu 71°C, pressure 1 atm. Reaksi bersifat eksotermis, berlangsung selama 1 jam. Katalis dipisahkan dari keluaran reaktor pada centrifuge 2 sebelum diumpankan ke crystalizer. Keluaran crystalizer berupa kristal asam oksalat diumpankan menuju centrifuge 3, kemudian kristal menuju rotary dryer untuk dikeringkan lalu dihaluskan sampai ukuran 100 mesh dengan kemurnian 98,82%. Kebutuhan utilitas dari waduk Jatiluhur sebanyak 11252,0504 kg/jam, sedangkan kebutuhan listrik sebesar 955,1847 Kw. Mengantisipasi adanya pemadaman, dipersiapkan 1 buah generator. Bahan bakar generator dipakai diesel oil sebanyak 10,1103 L/jam. Pemasaran asam oksalat dihidrat diutamakan untuk konsumsi domestik. Perusahaan berbentuk PT (perseroan terbatas) yang membutuhkan tenaga kerja sebanyak 126 orang. Berdasarkan tinjauan ekonomi TCI sebesar Rp. 122.552.171.380,- dan hasil penjualan yaitu sebesar Rp. 221.840.795.474,-. ROI sebelum pajak 17,00594% dan sesudah pajak 11,05386%. POT sebelum pajak 3,7 tahun dan sesudah pajak 4,75 tahun. Sehingga diperoleh BEP 40,28% dan SDP 22,83%. Sehingga pabik asam oksalat dihidrat kapasitas 10.000 ton/tahun layak didirikan berdasarkan hasil tinjauan dan evaluasi.
Kata kunci: Molasses, asam oksalat dihidrat, asam nitrat, RATB, centrifuge