PRARANCANGAN PABRIK METIL SALISILAT DARI ASAM SALISILAT DAN METANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS 3.500 TON/TAHUN

  • Norma Yunita
  • Sri Novi Anggriani

Abstract

Metil salisilat (C8H8O3) merupakan senyawa ester yang memiliki berat molekul 152,14 g/mol. Metil salisilat banyak digunakan dalam berbagai industri. Pembangunan pabrik Metil Salisilat di Indonesia diharapkan dapat menurunkan daya impor. Pabrik direncanakan berjalan pada tahun 2027 dengan kapasitas 3.500 ton/tahun di Sampit, Kalimantan Selatan. Proses yang digunakan esterifikasi dengan katalis asam sulfat. Bahan baku metanol dan asam salisilat direaksikan dengan katalis menggunakan reactor jenis RATB pada suhu 63 oC, selama 10 jam dengan tekanan 1 atm dan konversi 95,81% serta reaksi bersifat endotermis. Produk keluar reaktor dialirkan ke netralizer untuk menetralisasi katalis, dan dipisahkan menggunakan dekanter antara produk metil salisilat dan hasil netralisasi katalis beserta asam salisilat yang tidak ikut bereaksi. Menara distilasi untuk memurnikan metil salisilat hingga kemurnian 98,5%. Unit utilitas diambil dari Sungai Mentaya sebesar 282481,9845 kg/jam, dengan keperluan listrik 1348 kW. Meminimkan adanya pemadaman, disiapkan 1 buah generator. Bahan bakar generator dipakai diesel oil sebanyak 17,8348 L/jamPenjualan Metil Salisilat ditargetkan untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Perusahaan berupa PT atau perseroan terbatas dimana jumlah pekerja sebanyak 126 orang. Berdasarkan tinjauan analisis ekonomi, TCI sebesar Rp.885.201.906.147,- dan hasil penjualan diperoleh Rp.971.060.308.372,-. ROI sebelum pajak senilai 17,90% dan sesudah pajak senilai 11,64%. POT sebelum pajak selama 3,72 tahun dan sesudah pajak selama 4,85 tahun. Diperoleh BEP 41,07%, SDP 23,02%. Sehingga pabrik metil salisilat kapasitas 3.500 ton/tahun layan didirikan berdasarkan hasil tinjauan ekonomi.

 Kata Kunci: esterifikasi, katalis asam sulfat, metil salisilat, RATB

Published
2023-02-22
Section
Articles