PRARANCANGAN PABRIK ALUMINIUM SULFAT DARI BAUKSIT DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES DORR KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
Abstract
Aluminium sulfat berasal kata alum atau dalam bahasa latin disebut alumen. Aluminium sulfat atau senyawa yang memiliki rumus molekul Al2(SO4)3 lebih dikenal dengan tawas merupakan salah satu bahan kimia yang sangat diperlukan dalam industri pengolahan air. Selain itu aluminium sulfat juga banyak digunakan dalam industri kertas untuk mengatur pewarnaan kertas pada serat kertas, pengawetan biji, dan penghilang bau minyak mineral. Selama ini, sebagian besar kebutuhan aluminium sulfat diimpor dari luar negeri seperti dari Singapura dan Australia dengan harga yang cukup mahal, sedangkan kebutuhannya cukup banyak. Perkembangan penduduk Indonesia yang semakin pesat dan penggunaan air semakin banyak menyebabkan penggunaan aluminium sulfat juga semakin meningkat. Oleh karena itu, produksi aluminium sulfat sangatlah penting untuk mengatasi kekurangan dan mengurangi impor dari luar negeri. Pendirian pabrik ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produk aluminium sulfat sebesar 50.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2027. Bahan baku utama yang diperlukan adalah bauksit yang dibeli dari hasil tambang bauksit di Kalimantan Barat. Pabrik akan didirikan di daerah Mempawah, Siantan hilir, Pontianak, Kalimantan Barat dimana lokasi tersebut dekat dengan sumber air serta akses yang memadai. Proses yang digunakan untuk pembuatan aluminium sulfat adalah aluminium sulfat dari bauksit dan asam sulfat. Adapun reaktor yang digunakan yaitu Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dan reaksi bersifat eksotermis (mengeluarkan panas). Produk yang keluar reaktor selanjutnya didinginkan di cooler lalu di masukkan ke settling tank , dengan penambahan BaS berfungsi untuk mereduksi Fe2(SO4)3 dan penambahan flake glue untuk membentuk flok-flok agar mudah mengendap. Kemudian dari settling tank di pompa menuju spray dryer untuk pengeringan. Setelah kering, kemudian dimasukkan kedalam cyclone. Dari cyclone kemudian didinginkan di cooling conveyor, lalu diseragamkan ukuran melalui ball mill dan screen yang selanjutnya dibawa menggunakan bucket elevator dan di tampung didalam bin aluminium sulfat, kemudian dilakukan pengepakan lalu disimpan didalam gudang. Pemasaran aluminium sulfat diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non-shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 151 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) adalah Rp 141.177.193.396,44 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 210.264.499.560,30. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) seblelum pajak sebesar 38% dan Return of Investment (ROI) setelah pajak sebesar 25%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,2 tahun dan Pay Out Time setelah pajak yaitu 3,0 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 56% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut maka pabrik aluminium sulfat dengan kapasitas 50.000 ton/tahun ini layak dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci: Aluminium sulfat, bauksit, asam sulfat, RATB