PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN
Abstract
Kebutuhan biodiesel di Indonesia yang setiap tahunnya selalu naik mendorong untuk dilakukannya peningkatan produksi biodiesel. Hal tersebut mendorong untuk dilakukannya inovasi untuk meningkatkan produksi biodiesel. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan minyak jelantah yang menjadi limbah rumah tangga sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Minyak jelantah yang merupakan limbah dari rumah tangga yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Prarancangan pabrik biodiesel ini direncanakan akan didirikan pada tahun 2026 dengan kapasitas 30.000 ton/tahun.
Proses yang digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah dengan proses transesterifikasi. Langkah pertama dilakukan proses pretreatment pada bahan baku minyak jelantah untuk menurunkan kadar FFA nya dengan cara mencampurkannya dengan karbon aktif. Minyak jelantah dimasukkan ke dalam mixer dan ditambahkan karbon aktif dengan perbandingan 10:1, minyak jelantah dan karbon aktif di mixer selama 90 menit. Setelah itu dilakukan pemurnian dengan menggunakan metode filtrasi untuk memisahkan minyak jelantah dan karbon aktif kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kadar FFA minyak jelantah. Bahan baku pembuatan biodiesel berupa minyak jelantah dengan kadar FFA <5%, metanol dan katalis NaOH disimpan sesuai kondisi operasi penyimpanan yang telah di rancang. Setelah melewati beberapa proses, minyak jelantah kemudian dimasukkan ke dalam reaktor sehingga bercampur dengan metanol dan NaOH. Perbandingan metanol dengan minyak jelantah adalah 6:1. Tujuan dari tahap pemisahan dan pemurnian produk ini adalah untuk memisahkan produk biodiesel dari impuritasnya. Produk yang keluar dari reaktor dialirkan menuju MD-01 untuk melakukan proses pemisahan pertama antara biodiesel dengan metanol, dan air. Untuk hasil atas MD-01 yang berupa metanol dan air dipompa menuju MD-03 untuk proses pemurnian metanol agar dapat digunakan kembali. Hasil untuk keluaran bawah MD-01 berupa campuran antara produk biodiesel dan gliserol kemudian dipompa MD-02 untuk memurnikan metil esternya. Produk yang keluar dari MD-02 dengan hasil atas berupa biodiesel dialirkan ke tangki penyimpanan biodiesel. Hasil produk akhir berupa biodiesel dengannkemurnian 98%.
Kata Kunci: Biodiesel, minyak jelantah, transesterifikasi