PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ASAM ASETAT DAN ANILIN DENGAN PROSES ASETILASI KAPASITAS 12.000 TON/TAHUN

  • Muhammad Dhiya Ulhaq
  • Eggy Akbar Pradana

Abstract

Asetanilida atau disebut juga N-Phenylacetamide merupakan senyawa berbentuk kristal padat berwarna putih yang merupakan senyawa hasil turunan dari asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer. Asetanilida sering diganakan sebagai bahan baku pembuatan obat – obatan dikarenakan sifat anastesi, antiinflamasi dan antibakteri yang dimilikinya. Selain itu asetanilida juga digunakan sebagai bahan pembantu dalam industri cat dan karet, serta bahan campuran pembuatan senyawa lain seperti asetilklorida dan pencilin. Pra rancangan pabrik asetanilida ini akan didirikan pada tahun 2026 dengan kapasitas produksi 12.000 Ton/Tahun.

Asetanilida dibuat dengan mereaksikan anilin dengan asam asetat. Proses pembuatan dengan mengumpankan anilin serta asam asetat ke dalam reaktor batch tangki berpengaduk dengan kondisi operasi suhu 150 dan tekanan 2,5 atm dimana terjadi reaksi asetilasi di reaktor tersebut. Hasil dari reaksi tersebut adalah asam asetat, anilin, asetanilida (sebagai produk) dan air.  Selanjutnya produk yang terventuk dipekatkan dengan mengumpankannya kedalam evaporator dengan kondisi operasi suhu 180 dan tekanan 2,5 atm. Setelah keluar, dialirkan menuju evaporator produk tersebut diturunkan suhu dan tekanannya menjadi 120 dan tekanan 1 atm sebelum diumpankan ke kristalizer. Selanjutnya diumpankan menuju kristalizer untuk merubah fasa produk dari larutan menjadi padatan dengan kondisi operasi suhu 35 dan tekanan 1 atm. Hasil keluaran dari kristalizer berupa magma produk kemudian dimurnikan menggunakan centrifuge dengan kondisi operasi suhu 35 dan tekanan 1 atm. Selanjutnya dikeringkan menggunakan rotary dryer dengan kondisi operasi suhu 92 dan tekanan 1 atm. Produk keluaran dari Rotary Dryer yang berupa debu atau partikel halus akan dikumpulkan oleh cyclone. Produk asetanilida yang terbentuk dari cyclone dan rotary dryer kemudian diturunkan suhunya menggunakan cooling conveyor menjadi 30. Selanjutnya produk asetanilida dihaluskan menggunakan ball mill dan dilakukan penyeragaman ukuran produk menjadi 200 mesh menggunakan vibrating screener. Selanjutnya produk asetanilida yang telah seragam dikemas di unit pengemasn dan kemudian disimpan di dalam Gudang sebelum dijual.

Hasil Analisa ekonomi didapat modal investasi sebesar Rp. 292.874243.250,00 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp. 1.121.056.213.888,00. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 42,18 % dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 27%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,92 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 2,67 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 45,84% dan Shut down point (SDP) sebesar 30,59%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik asetanilida dengan kapasitas 12.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji ulang untuk didirikan.

 Kata kunci: Asetanilida, Asam Asetat, Anilin

Published
2022-10-05