PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI PROSES ESTERIFIKASI ANTARA PROPILEN DAN ASAM ASETAT MENGGUNAKAN HF-BF3 SEBAGAI KATALIS DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN
Abstract
Isopropil asetat (CH3CO2CH(CH3)2) adalah salah satu jenis senyawa ester berbentuk cairan tak berwarna dengan karakteristik memilliki aroma buah. Isopropil asetat memiliki kegunaan manufaktur seperti sebagian besar pelarut organik lainnya, yaitu pelarut turunan selulosa, plastik, minyak, dan lemak. Isopropil asetat dalam bidang industri digunakan sebagai bahan yang terkandung dalam tinta cetak dan parfum. Selama ini Indonesia masih mengimpor isopropil asetat dari negara lain dalam jumlah yang cukup besar berdasarkan data dari uncomtrade tahun 2021, sehingga untuk menutupi kebutuhan impor tersebut, dirancang pendirian pabrik isopropil asetat dengan kapasitas 80.000 ton/tahun pada tahun 2026. Pabrik akan didirikan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kebutuhan air akan dipenuhi dari air sungai cimanuk yang terletak dekat dengan pabrik.
Isopropiluasetatudibuat melalui proses esterifikasi kimiawi dengan mereaksikan bahan baku propilen dan asam asetat dengan katalisator asam fluorida (HF) dan boron trifluorida (BF3). Reaktor yang digunakan adalah reaktor gelembung yang beroperasi pada suhu 108o C dan tekanan 5,5 atm dengan konversi 80%. Hasil reaksi pada reaktor dialirkan ke dalam tangki absorber untuk menghilangkan katalis HF setelah itu hasil atas absorber didapatkan sebagai produk isopropil asetat dengan kemurnian 99,6%. Proses produksi ditunjang dengan adanya unit proses yang terdiri dari unit pengadaan air, steam, tenaga listrik, bahan bakar serta unit laboratorium yang selalu mengontrol kualitas bahan baku dan produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dilengkapi dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Pemasaran isopropil asetat diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 170 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) sebesar Rp. 955.234.042.991,- dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp. 3.119.683.568.003,- Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 49,51% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 37,13% Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 1,74 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak yaitu 2,22 tahun. Sehingga diperoleh Break Even Point (BEP) sebesar 40,18% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28,97%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik isopropil asetat dengan kapasitas 80.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut.
Kata kunci : Isopropil Asetat, Asam Asetat, Propilen, Esterifikasi