Ketahanan Penyakit Bercak Coklat (Helminthosporium sp.) pada Padi Beras Merah, Padi Beras Hitam, Lokal Siam, dan Unggul Ciherang

  • Norjamilah Norjamilah proteksi tanaman ULM
  • Mariana . proteksi tanaman ULM
  • Ismed Setya Budi proteksi tanaman ULM
Keywords: Helminthosporium sp., Rice, Resistance level

Abstract

Helminthosporium sp. ialah pemicu penyakit bercak coklat pada padi. Cendawan ini memiliki inang yang luas serta gampang tersebar. Penyakit ini menyebabkan mengakibatkan kehilangan produksi mencapai 50- 91%. Pemakaian varietas tahan ialah pemecahan yang sesuai buat pengendalian penyakit ini. Riset ini bertujuan buat menguji tingkatan ketahanan padi beras merah, padi beras hitam, lokal siam serta unggul Ciherang terhadap penyakit bercak coklat, mengenali lamanya masa inkubasi serta laju infeksi cendawan Helminthosporium sp. sampai memunculkan indikasi gejala pada masing- masing padi yang diujikan. Tipe padi yang diuji merupakan padi beras merah, padi beras hitam, lokal siam serta unggul Ciherang dengan 6 ulangan, sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil riset menampilkan seluruh tipe padi uji memiliki tingkatan ketahanan yang sama ialah jenis rentan. Keseriusan penyakit pada padi beras hitam 41, 11%, padi beras merah 34, 07%, lokal siam 34, 07% serta unggul Ciherang 36, 56%. Masa inkubasi tercepat terjalin pada lokal siam, diiringi padi beras merah serta padi beras hitam ialah pada hari ke 2 inokulasi, serta masa inkubasi yang sangat lambat terjadi pada padi unggul Ciherang ialah pada hari 4 setelah inokulasi. Masing- masing varietas padi uji mempunyai tingkatan laju pertumbuhan penyakit yang berbeda-beda. Pada riset ini rata- rata laju pertumbuhan penyakit paling cepat ialah padi beras merah 0, 344 unit/ hari, padi beras hitam 0, 186 unit/ hari, lokal siam 0, 115 unit/ hari serta unggul Ciherang 0, 141 unit/ hari.

Published
2021-09-30
How to Cite
Norjamilah, N., ., M., & Budi, I. (2021). Ketahanan Penyakit Bercak Coklat (Helminthosporium sp.) pada Padi Beras Merah, Padi Beras Hitam, Lokal Siam, dan Unggul Ciherang. JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA, 4(3), 372-379. https://doi.org/10.20527/jptt.v4i3.900