Identifikasi Mikroba Antagonis Di Rhizosfer Tanaman Bawang Merah ( Allium Ascalonicum L.) Di Kalimantan Selatan.

  • Ulfie Malinda Agroekoteknologi ULM
  • Dewi Fitriyanti Proteksi Tanaman ULM
  • Salamiah . Proteksi Tanaman ULM
Keywords: Antagonis, Bawang Merah, Identifikasi, Kalimantan Selatan, Rhizosfer

Abstract

Penyebab terjadinya fluktuasi produktivitas bawang merah yaitu adanya serangan penyakit. Salah satu penyakit yang paling
sering ditemui menyerang bawang merah adalah penyakit moler yang disebabkan oleh cendawan patogen Fusarium
oxysporum. Dalam menangani masalah ini direkomendasikan menggunakan pengendalian hayati, yakni menggunakan
mikroba antagonis yang ditemukan dari rhizosfer pertanaman bawang merah. Diduga, mikroba antagonis yang spesifik
lokasi efektivitasnya lebih tinggi. Penelitian ini diawali dengan observasi dan pengambilan sampel di lapangan. Hasil
isolasi, uji antagonis dan identifikasi ditemukan dua isolat bakteri berpotensi sebagai antagonis dengan kemampuan
penghambatan masing - masing 66,6% dan 56,6% terhadap F. oxysporum., bakteri tersebut diidentifikasi sebagai Bacillus
sp.

Published
2019-04-18
How to Cite
Malinda, U., Fitriyanti, D., & ., S. (2019). Identifikasi Mikroba Antagonis Di Rhizosfer Tanaman Bawang Merah ( Allium Ascalonicum L.) Di Kalimantan Selatan. JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA, 1(3), 58-65. Retrieved from http://jtam.ulm.ac.id/index.php/jpt/article/view/42