DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO (SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI NAGARA, SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI MARABAHAN DAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KUIN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pollutant Load Capacity in the Barito River Basin (Nagara Sub-watershed, Marabahan Sub-watershed and Kuin Sub-Watershed) South Kalimantan Province

  • Alpiannur Alpiannur Universitas Lambung Mangkurat
  • Mijani Rahman Universitas Lambung Mangkurat
  • Abdur Rahman Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: Sungai, kualitas air, beban pencemar, aktivitas, Rivers, water quality, pollutant load, activities

Abstract

Sungai menjadi penyedia air untuk berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari seperti perikanan, pertanian, perkebunan, transportasi, industri serta domestik. Setiap aktivitas-aktivitas yang dilakukan turut menyumbang limbah pada perairan, jika limbah ini terakumulasi dalam skala kecil tidak akan menimbulkan masalah Namun bila terakumulasi dalam skala besar, akan menimbulkan permasalahan yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan dan ekosistem perairan. Sehingga perlu dilakunnya anaisis untuk mengetahui bagaimana Status Mutu Kualitas Air dan Daya Tampung Beban Pencemar sungai Barito. Analisis status mutu kualitas air menggugankan metode Indeks Pencemaran (IP) berdasarkan Kepmen-LH No.115 Tahun 2003 dan Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) berdasarkan Kepmen-LH No.110 Tahun 2003. Hasil analisis IP, sungai Barito masuk kedalam kondisi baik sampai tercemar ringan dan untuk DTBP belum melampaui baku mutu kualitas air kelas III. Banyaknya aktivitas masyarakat ini harus lebih diperhatikan sehingga tidak terus menambah beban pencemar yang masuk kedalam sungai Barito.  Pada stasiun I  masuk dalam kategori kondisi baik, stasiun II masuk dalam kategori kondisi cemar ringan sampai dengan kondisi baik, sedangkan stasiun III juga masuk dalam kategori kondisi cemar ringan sampai dengan kondisi baik. Sehingga dapat dikatakan sungai Barito masih dapat menampung beban pencemar yang masuk berdasarkan baku mutu air kelas III PP No.22 Tahun 2021 peruntukan aktivitas budidaya ikan air tawar.

 

Rivers provide water for various daily community activities such as fisheries, agriculture, plantations, transportation, industry and domestic. Every activity carried out contributes to waste in the waters, if this waste accumulates on a small scale it will not cause problems. However, if it accumulates on a large scale, it will cause problems that can disrupt the balance of the environment and aquatic ecosystems. So it is necessary to carry out an analysis to find out how the Status of Water Quality and Pollutant Load Capacity of the Barito River are. Analysis of the quality status of water quality using the Pollution Index (IP) method based on the Decree of the Minister of Environment No.115 of 2003 and the Pollutant Load Carrying Capacity (DTBP) based on the Decree of the Minister of Environment No. 110 of 2003. The results of the IP analysis show that the Barito river is in good condition until lightly polluted and the DTBP has not exceeded the class III water quality standard. This number of community activities must be paid more attention so that it does not continue to add to the burden of pollutant entering the Barito river. At station I it is in the good condition category, station II is in the category of lightly polluted to good condition, while station III is also in the category of lightly polluted to good condition. So it can be said that the Barito river can still accommodate the incoming pollutant load based on the class III water quality standard PP No. 22 of 2021 for freshwater fish cultivation activities.

Author Biographies

Alpiannur Alpiannur, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat

Mijani Rahman, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat

Abdur Rahman, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat

References

Agustiningsih, D. (2012). Analisis Kualitas dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi, Vol 9, No 2.
Anggraini, S. (2005). Studi Penelitian Kandungan TSS, TDS dan Alkalinitas Di Sungai Kali Brantas Kota Batu. Dilihat Pada 21 November 2021. .
http://studentresearch.umm.ac.id/index.php/dept_o.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi PengelolaanSumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius; Cetakan Kelima. Yogjakarta.
Erlina, A., Agus, H., & Suminto. (2007). Kualitas perairan di sekitar BBPBAP Jepara ditinjau dari aspek produktivitas primer sebagai landasan operasional pengembangan budidaya udang dan ikan. Jurnal Pasir Laut, 2(2): 1-17.
Juwana, S. (2004). Meroplankton Laut: Larva Hewan Laut Yang Menjadi Plankton . Djambatan, Jakarta.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. (t.thn.).
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air. (t.thn.).

Khaqiqoh, N., Purnomo, P. W., & Hendrarto. (2014). Pola Perubahan Komunitas Fitoplankton di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang Berdasarkan Pasang Surut . Diponegoro Journal of Maquares, Vol 3. No 2: 92-101.
Maghfiroh, L. (2016). Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Kalimas Surabaya (Segmen Taman Prestasi-Jembatan Petekan) Dengan Pemodelan Qual2kw. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Moersidik, & Rahma, W. (2011). Daya Tampung Beban Pencemaran DAS Ciliwung. Universitas Indonesia. Jakarta.
Nurrohman, A. W., WidyastutI, M., & Suprayo. (2019). Evaluasi Kualitas Air Menggunakan Indeks Pencemaran Di DAS Cimanuk, Indonesia. Ecotrophic, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Vol 13. No 1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (t.thn.).
Pramaningsih, V., Suprayogi, S., & Purnama, I. L. (2017). Kajian Persebaran Spasial Kualitas Air Sungai Karang Mumus, Samarinda, Kalimantan Timur. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan , 7(3), 211-218 .
Rahayu, Y., Juwana, I., & Marganingrum, D. (2018). Kajian Perhitungan Beban Pencemaran Air Sungai Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung
Sanjaya, R. E., & Iriani, R. (2018). Kualitas Air Sungai di Desa Tanipah (Gambut Pantai) Kalimantan Selatan. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
Sari, E. K., & Wijaya, O. E. (2019). Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran dan Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro. Semarang. 17(3): 486 - 491.
Suyasa, W. B. (2015). Pencemaran Air & Pengolahan Air Limbah. UdayanaUniversity Press, Universitas Udayana. Denpasar. Hlm 1-142. .
Published
2022-06-30