HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN-IKAN YANG UMUM TERTANGKAP DI RAWA DESA TUNGKARAN, KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LENGTH-WEIGHT RELATIONSHIP COMMON FISH CAUGHT IN RAWA VILLAGE TUNGKARAN, BANJAR REGENCY, SOUTH KALIMANTAN PROVINCE

  • Wa Ode Virdayanti Universitas Lambung Mangkurat
  • Suhaili Asmawi Universitas Lambung Mangkurat
  • Deddy Dharmaji Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: rawa, hubungan panjang berat, isometrik, allometrik, swamp, length-weight relationship, isometric, allometric

Abstract

Desa Tungkaran terdapat rawa yang merupakan salah satu ekosistem alam yang terletak di Kecamatan Matapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat dan pola pertumbuhan ikan yang umum tertangkap di perairan Rawa Desa Tungkaran. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2021 dengan menggunakan metode observasi atau pengamatan langsung di lapangan. Ikan yang umum tertangkap di perairan rawa tersebut yaitu ikan papuyu (Anabas testudineus), ikan gabus (Chana striata) dan ikan sepat siam (Trichogaster pectralis). Hasil penelitian terhadap ikan-ikan yang biasa ditangkap di rawa berbeda-beda, ada yang sama panjang dan ada pula yang pertumbuhan alometrik, tetapi modus pertumbuhan alometrik negatif mendominasi, di mana pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan bobot.

The Tungkaran Village Swamp is one of the natural ecosystems located in Martapura District, Banjar Regency, South Kalimantan Province, Indonesia. This study aims to determine the relationship between length and weight and growth patterns of fish that are commonly caught in the swamp waters of Tungkaran Village. Data collection was carried out in May 2021 using the observation method or direct observation in the field. The fish commonly caught in the swampy waters are papuyu fish (Anabas testudineus), Haruan fish (Chana striata) and Siamese sepat fish (Trichogaster pectralis). The results of the study of the common fish caught in the swamp varied, some were isometric and some were allometric but were more dominant with a negative allometric growth pattern where length gain was faster than weight gain.

Author Biographies

Wa Ode Virdayanti, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Suhaili Asmawi, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Deddy Dharmaji, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

References

Akbar, Junius. 2014. Potensi Dan Tantangan Budidaya Ikan Rawa. Banjarmasin:Unlam Press.
F. Blackweel, B.G., M.L. Brown & D.W. Willis. 2000. Status dan penggunaan bobot relatif (Wr) saat ini dalam penilaian dan pengelolaan perikanan. Tinjauan Ilmu Perikanan, 8:1-44.
Merta, I.G.S. 1993. Hubungan antara panjang dan berat ikan Lemuru dengan faktor kondisi, Sardinella Lemuru Bleeker, dari perairan Selat Bali tahun 1853. Jurnal Penelitian Kelautan, 73: 35-44.
Muchilisin, Z.A. 2010. Keefektifan ikan air tawar di perairan Aceh sebagai dasar dari rencana pengembangan budidaya perikanan. Jurnal Iktiologi Indonesia, 13(1): 91-96
Richter, T.J. 2007. Pengembangan dan evaluasi persamaan berat standar untuk cangkir hisap Bridgelip dan cangkir hisap besar. Jurnal Manajemen Perikanan Amerika Utara, 27: 936-939.
Published
2021-12-31