APLIKASI DATA CITRA SATELIT AQUA-MODIS UNTUK MENENTUKAN PRODUKTIVITAS PRIMER PERAIRAN DENGAN METODE SEBARAN KLOROFIL-a DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KALIMANTAN SELATAN

APPLICATION OF AQUA-MODIS SATELLITE IMAGERY DATA TO DETERMINE PRIMARY PRODUCTIVITY OF WATERS BY CHLOROPHYLL-A AND SEA SURFACE TEMPERATURE DISTRIBUTION METHOD IN SOUTH KALIMANTAN WATERS

  • Larissa Mutiara Prayitno Universitas Lambung Mangkurat
  • Abdur Rahman Universitas Lambung Mangkurat
  • Zairina Yasmi Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut, Aqua-MODIS, Perairan Kalimantan Selatan, chlorophyll-a, sea surface temperature, Aqua-MODIS, Kalimantan Selatan Waters

Abstract

Tingkat kesuburan perairan laut dapat diketahui dengan mengukur parameter kualitas air laut, diantaranya klorofil-a dan suhu permukaan laut. Selain itu, kedua parameter tersebut dapat dimanfaatkan sebagai indikator keberadaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut secara spasial di Perairan Kalimantan serta kegunaannya untuk pendugaan daerah potensial penangkapan ikan. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Aqua-MODIS untuk mendapatkan nilai parameter klorofil-a dan suhu permukaan laut serta citra altimetry untuk melihat pola pergerakan arus laut di Perairan Kalimantan Selatan. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil ground check dan data penangkapan ikan di situs Global Fishing Watch. Hasil dari penelitian ini didapatkan tren rata-rata sebaran klorofil-a dari Januari 2019 - Maret 2021 berkisar antara 0.5 mg/m3 - 2.7 mg/m3, rata-rata suhu permukaan laut berkisar antara 260C - 310C. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kondisi perairan itu sendiri, dan faktor eksternal lain seperti pergerakan angin muson yang menimbulkan adanya pergerakan arus di permukaan. Fluktuasi klorofil-a dan suhu permukaan laut mempengaruhi keberadaan distribusi ikan. Perairan Kalimantan Selatan pada sebagian besar musim memenuhi kriteria kelayakan hidup ikan. Kriteria kondisi optimum bagi kelayakan hidup ikan pelagis kecil yaitu 28oC - 30oC untuk suhu dan 0.3 mg/m3 - 2.5 mg/m3.

The fertility rate of seawater can be known by measuring sea water quality parameters, including chlorophyll-a and sea surface temperature. In addition, both parameters can be used as indicators of the presence of fish. This study aims to determine the spread of chlorophyll-a and sea surface temperature spatially in kalimantan waters and its usefulness for estimating potential fishing areas. This study used Aqua-MODIS satellite imagery data to obtain the value of chlorophyll-a parameters and sea surface temperature as well as altimetry imagery to see the movement patterns of ocean currents in the Waters of South Kalimantan. The value is then compared to the ground check results and fishing data on the Global Fishing Watch website. The results of this study obtained the trend of average spread of chlorophyll-a from January 2019 - March 2021 ranging from 0.5 mg/m3 - 2.7 mg/m3, the average sea surface temperature ranges from 260C - 310C. It is influenced by several factors, including the condition of the water itself, and other external factors such as the movement of monsoon winds that cause the movement of currents on the surface. Fluctuations in chlorophyll-a and sea surface temperature affect the presence of fish distribution. The waters of South Kalimantan in most seasons meet the criteria for fish's survival eligibility. The optimum condition criteria for the survival of small pelagic fish are 280C – 300C for temperature and 0.3 mg/m3 - 2.5 mg/m3.

Author Biographies

Larissa Mutiara Prayitno, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM

Abdur Rahman, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM

Zairina Yasmi, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM

References

Bukhari, Wahyu Adi, and Kurniawan. 2017. "Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Tenggiri Berdasarkan Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di Perairan Bangka." Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan 11 (1): 1-22.
Daruwedho, Haryo, Bandi Sasmito, and dan Fauzi Janu A. 2016. "Analisis Pola Arus Laut Permukaan Perairan Indonesia dengan Menggunakan Satelit Altimetri Jason-2." Jurnal Geodesi Undip 5 (2): 145-158.
Gaol, Jonson Lumban dan Bambang Sadhatomo. 2007. "Karakteristik dan Variabilitas Parameter-Parameter Oseanografi Laut Jawa Hubungannya dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan." Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 13 (3): 201-211.
Indrayani, Achmar Mallawa, and dan Mukti Zainuddin. 2012. "Penentuan Karakteristik Habitat Daerah Potensial Ikan Pelagis dengan Pendekatan Spasial di Perairan Sinjai." Jurnal Sains dan Teknologi 1 (12): 68-73.
Khaeriyah, Andi, and dan Burhanuddin. 2015. "Studi Kelimpahan Sebaran Phytoplankton Secara Vertikal di Pesisir Perairan Kuricadi (untuk Peruntukan Budidaya Ikan dan Udang)." Jurnal Octopus 4 (2): 427-434.
Marlian, Neneng, Ario Damar, and dan Hefni Effendi. 2015. "Distribusi Klorofil-a Fitoplankton Sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Perairan di Teluk Meulaboh Aceh Barat." Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 272-279.
Muhamad, Simela Victor. 2012. "Illegal Fishing di Perairan Indonesia: Permasalahan dan Upaya Penanganannya Secara Bilateral di Kawasan." Jurnal Politica 3 (1): 59-85.
Naim, Armain, Muzakir H. Sultan, and dan Umar Tangke. 2019. "Hubungan Parameter Biofisik Perairan dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Pulau Ternate." Indonesian Journal of Fundamental Sciences 5 (2): 73-80.
Nontji, Anugerah. 2005. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Nurhaniah. 1998. Kelimpahan dan Distribusi Vertikal Plankton di Perairan Tergenang. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat.
Nurwahidin, and Tri Setianto. 2018. Daerah, Metode dan Teknik Penangkapan Ikan. Modul, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan.
Published
2021-06-30