MONITORING DAYA DUKUNG KEGIATAN BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI DANAU TOBA

MONITORING THE CARRYING CAPACITY OF FLOATING NET CAGE CULTIVATION ACTIVITIES IN LAKE TOBA

  • Emenia Paska Br Pinem Universitas Lambung Mangkurat
  • Suhaili Asmawi Universitas Lambung Mangkurat
  • Abdur Rahman Universitas Lambung Mangkurat
Keywords: Monitoring, daya dukung, status mutu air, STORET, keramba jaring apung, Danau Toba., Monitoring, carrying capacity, water quality status, STORET, floating nets, Lake Toba

Abstract

Penelitianbinibertujuanuntukmengetahuikondisi lingkungan perairan Danau Toba dan daya dukungnya terhadap kegiatan perikanan KJA dengan mendapatkan jumlah produksi maksimum KJA ynag dapat ditampung perairan Danau Toba. Analisis dataamenggunakan metode Beveridge (1984) dan metode STORET menurut KepMen LH nomor 115 tahun 2003 dan baku mutu PP no 82 tahun 2001. Hasil penelitian Daya Dukung menggunakan metode Beveridge (1996) di Danau Toba untuk stasiun 1 dan 2 masih dibawah nilai dukung dan masih dapat ditingkatkan jumlah unit KJA sebanyak 84 unit stasiun 1 dan 217 unit stasiun 2.aHasil penelitian Berdasarkan kriteria stastus mutu air di Haranggaol, Danau Toba perhitungan menggunakan metode STORET di daerah KJA Desa Bandarsaribu dengan kepadatan KJA yang tinggi, Desa Gudang dengan kepadatan KJA sedang dan Desa Silumbak tidak ada aktivitas KJA. Untuk stasiun 1 kisaran total skor yang diperoleh adalah -8 termasuk status mutu air kelas B yaitu kriteria cemararingan untuk peruntukan baku mutu Kelas II. Untuk stasiun 2 total skor yang diperoleh adalah 0 termasuk mutu air kelas A kriteria baik sekali dan memenuhi baku mutu kelas II.

 

This researchis aimed to know theenvironmental condition of Lake Toba Water and its supporting power to the fishery activities Kja by obtaining the maximum production amount of Kja the can fit the waters of Lake Toba. Data analysis using Beveridge Method (1984) and STORET method according to LH number 115 year 2003 and quality Raw PP no 82 year 2001. The results of the supporting power research using the Beveridge Method (1996) in Lake Toba for stations 1 and 2 are still below the value of support and can still be increased the number of KJA units as much as 84 units 1 and 217 units Station 2. The results of the research basedaon the criteria of water quality in Haranggaol, lake Toba calculation using the method STORET in the area of KJA Bandarsaribu Village with the density of high KJA, Gudang village with the density of KJA medium and village Silumbak no activity KJA. For stations 1 The total range of scores obtained is-8 including the quality status of Class B is the mild polluted criteria for the quality standard allocation of class II. For station 2 Total score obtained is 0 including grade A water quality A criteria well and meet the quality standards of class II.

Author Biographies

Emenia Paska Br Pinem, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM

Suhaili Asmawi, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM

Abdur Rahman, Universitas Lambung Mangkurat

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM

References

Achmad, F. 2011. Dampak Pencemaran Lingkungan Kota Praya Terhadap Kualitas Air Waduk Batujai. Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology) Volume 21 No.2 Agustus2011 : 69-82.

Ariadi Noor, 2009. Carrying capacity tools for use in the implementation of an ecosystem approach to aquaculture. In FAO Expert Workshop on Aquaculture Site Selection and Carrying Capacity Estimates for Inland and Coastal Waterbodies. Institute of Aquaculture.University of Stirling.Stirling (GB).6 8 Desember2010.23 p.

Beveridge, M.C.M. 1984. Cage and Pen FishFarming.Carrying Capacity Models andEnvironmentImpact.FAO Fish.Tech.Pap.,255:1-131.

Beveridge, M.C.M. (1996). Carrying capacity models and environment impact. Technical report, FAO Fish.

Fachriza, S. 2010. Polusi Air danudara.Kanisius, Yogyakarta

Fikri, M.G.H. dan A. B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, P. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. Yrama Widya. Bandung.

Lingktingan, M. D. A. N., Widyastuti, E., Piranti, A. S., Retne, D., Suci, U., Unsoed, F.B., & Punvokerto, S. (2009). Monitoring Status

Daya Dukung (Monitoringof Carrying Capacity Status of Wadaslintang Reservoir on Cage Net),16(3), 133–140.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 28 tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Dana Dan/Atau Waduk.

Keputusan MNLH No. 115. 2003. Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
http//:www.jdih.menlh.go.id. [2 Maret 2012]

Marganof. 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan Di Danau Maninjau Sumatera Barat. Laporan Hail Penelitian Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

National Research Council. 1977. Nutrient Requirement of warmwater Fishes. National Academy of Sciences. Washington D.C., 71 pp.

Silalahi, J. 2009. Analisis Kualitas Air dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Widyastuti, E., Piranti, S.A. & Rahayu, S.U.R., 2009. Monitoring Status Daya Dukung Perairan Waduk Wadaslintang Bagi Budidaya Keramba Jaring Apung. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 16(3). Pp.133-140
Published
2020-06-30