VARIASI BIOMASSA ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH) PADA AIR LIMBAH SASIRANGAN
VARIATIONS OF BIOMASS OF Hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) TOWARDS ACIDITY (pH) IN SASIRANGAN WASTE WATER
Abstract
Tujuan penelitian ”Variasi Biomassa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Terhadap Derajat Keasaman (pH) Pada Air Limbah Sasirangan” adalah untuk mengetahui pengaruh variasi biomassa gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai fitoremidiator terhadap pH pada air limbah sasirangan dan untuk mengetahui pengaruh waktu pengamatan khususnya perbandingan antara sesi pagi dan petang terhadap keefektifitasan eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) dalam menstabilkan pH pada air limbah sasirangan. Hasil penelitian menunjukkan seluruh varian biomassa eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) berpotensi dalam proses penurunan nilai derajat keasaman (pH) pada limbah cair industri pembuatan kain sasirangan meski tidak mencapai titik netral namun telah sesuai dengan batas yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta berdasarkan waktu penelitian yang dilakukan selama 3 pekan dengan membandingkan hasil pengamatan sesi pagi (6 WITA) dan sesi petang (18 WITA) didapat berupa persentase penurunan pH untuk perlakuan A1 sebesar 4,09 %, A2 sebesar 4,20 % dan A3 sebesar 4,85 % dari rerata kontrol sebesar 9,28. Sedangkan persentase penurunan nilai pH pada pengamatan sesi petang yaitu untuk perlakuan A1 sebesar 4,49 %, A2 sebesar 4,70% dan A3 sebesar 5,24% dari rerata kontrol sebesar 9,36.
The research “Variation Of Water Hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Biomass Against The Degree Of Acidity (pH) On Sasirangan Wastewater” aims to determine the effect of variation in the water hyacinth biomass (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) as a phytoremidiator on pH in Sasirangan wastewater and to determine the effect of observation time, specifically the comparison between dawn and dusk sessions on the effectiveness of water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) in stabilizing the pH of Sasirangan wastewater. The results showed that all variants of water hyacinth biomass (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) have the potential to decrease the acidity (pH) value of liquid waste in Sasirangan fabric manufacturing industry. Although it does not reach a neutral point, but later in accordance with the limits determined by Provincial Government of South Kalimantan and based on the time of the research carried out for 3 weeks by comparing the observations of the dawn session (6 A.M) and dusk session (6 P.M) obtained the percentage form of pH decrease for A1 treatment value of 4.09%, A2 by 4.20% and A3 by 4.85% from the average control value of 9.28. While the results obtained in the percentage form of pH decrease within dusk session observation shown A1 treatment value of 4,49%, A2 by 4,70% and A3 by 5,24% from the average control value of 9,36.
References
Effendi, H. 2000. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius : Yogyakarta
Dewi, Y.S. 2012. Efektivitas Jumlah Rumpun Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm) Dalam Pengendalian Limbah Cair Domestik. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia. Vol 13 No 2 Hal; 151-158.
Hartanti, P.I., et al., 2014. Pengaruh Kerapatan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terhadap Penurunan Logam Chromium Pada Limbah Cair Penyamakan Kulit. Jurrnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Universitas Brawijaya. Vol 1; No 2.
Haryanti, S., Hastuti, R.B., Hastuti, E.D., dan Nurcahyati, Y. 2009. Adaptasi Morfologi dan Anatomi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Di Berbagai Perairan Tercemar. Jurnal Adaptasi Morfologi dan Anatomi. 10(1):39-46.
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Limbah Cair (BMCL) Bagi Kegiatan Industri, Hotel, Restoran, Rumah Sakit, Domestik dan Pertambangan.
Priya, E.S. dan Selvan, P.S. 2014. Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) an Efficient and Economic Adsorbent for Textile Effluent Treatment. Arabian Journal of Chemistry, http://dx.doi.org/10.1016/j.arabjc.2014.03.002.
Puspitaningrum, M., Izzati, M., Haryanti, S. 2012. Produksi Dan Konsumsi Oksigen Terlarut Oleh Beberapa Tumbuhan Air. Jurusan FMIPA UNDIP Semarang. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol 10, no 1.
Puspitasari, E., et al. 2012. Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine Max). Pendidikan Biologi IKIP PGRI Madiun.
Sallisbury,F.B. dan Ross,C.W. 1992. Plant Physiology. Wadsworth Publishing. Company Belmont, California.
Setiyono, A. dan Gustaman, R. A. 2017. Pengendalian Kromium (Cr) Yang Terdapat Di Limbah Batik Dengan Menggunakan Metode Fitoremediasi. Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi.
Waluyo, Lud. 2018. Bioremediasi Limbah. Malang, Indonesia. Universitas Muhammadiyah Malang Press.