KEBIASAAN MAKAN (Food Habits) DAN KEBIASAAN CARA MEMAKAN (Feeding Habits) IKAN KIPAR (Scatophagus argus) DI SUNGAI BARITO KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
FOOD HABITS AND FEEDING HABITS (Feeding Habits) KIPAR FISH (Scatophagus argus) IN THE BARITO RIVER ALUH-ALUH DISTRICT, BANJAR REGENCY SOUTH KALIMANTAN PROVINCE
Abstract
Penelitian ‘Kebiasaan Makan (Food Habits) Dan Kebiasaan Cara Memakan (Feeding Habits) Ikan Kipar (Scatophagus argus) Di Sungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan’ bertujuan untuk mengetahui makanan yang di makan ikan kipar (Scatophagus argus), pengelompokan ikan kipar (Scatophagus argus), dan kebiasaan cara makan ikan kipar (Scatophagus argus), serta pemahaman kelangsungan hidup ikan. Data yang diambil menggunakan metode yaitu Purposive Sampling dengan menentukan titik-titik stasiun yang mewakili sungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh. Sampel ikan kipar diambil pada dua stasiun, dengan total sampel 70 ekor ikan terdiri dari 60 lambung berisi dan 10 lambung kosong. Data diambil di lapangan dan di laboratorium dengan mengukur frekuensi organisme makanan ikan kipar, menghitung volume lambung ikan kipar, dan Indeks Preponderance ikan kipar. Makanan utama ikan kipar (Scatophagus argus) berdasarkan Indeks Preponderance pada dua stasiun adalah potongan udang dengan nilai 50,1%. Berdasarkan komposisi isi lambung, tipe gigi (canine), serta panjang ususnya (1-2 kali panjang tubuh) maka dapat disimpulkan ikan kipar (Scatophagus argus) bersifat omnivora yang cenderung karnivora.
The study 'Food Habits and Feeding Habits of Scatophagus argus in the Barito River in the Aluh-Aluh District of Banjar Regency in South Kalimantan Province' aims to find out the foods that are eaten by Kipar fish (Scatophagus argus), grouping Kipar fish (Scatophagus argus), and the habit of eating Kipar fish (Scatophagus argus), and understanding the survival of fish. The data collection method used is Purposive Sampling by determining station points that represent the Barito river, Aluh-Aluh District. Kipar fish samples were taken at two stations, with a total sample of 70 fish consisting of 60 filled stomach and 10 empty stomach. Data was collected in the field and in the laboratory by measuring the frequency of kipar fish food organisms, calculating the volume of kipar stomach, and Kipar fish Preponderance Index. The main food of kipar (Scatophagus argus) based on the Preponderance Index at two stations is shrimp pieces with a value of 50.1%. Based on the composition of the contents of the stomach, the type of teeth (canine), and the length of the intestine (1-2 times the body length) it can be concluded that kipar (Scatophagus argus) is omnivores which tends to be carnivores.
References
Astuti, E., Abduljabarsyah., Irawati. 2011. Studi Aspek Kebiasaan Makanan Ikan Nomei (Harpodonnehereus ham buch, 1822) Yang Tertangkap Diperairan Juata Laut Tarakan. Universitas Borneo, Tarakan.
Asyari dan K. Fatah. 2011. Kebiasaan Makan dan Biologi Reproduksi Ikan Motan (Thynnichthys polylepis) di Waduk Kotopanjang, Riau. 3 (4).
Barry T.P, Fast A. 1992. Biology of the spotted scat (Scatophagus argus) in the Philippines. Asian Fish. Sci., 5: 163-179.
Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Medan: USU Press.
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Bogor.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 h.
Khanh LV, Hai TN, Huong DT, Phuong NT. 2012. Advances in seed production of spotted scat fish (Scatophagus argus) in the Mekong Delta, Vietnam. Proceedings of IFS - seed production & aquaculture systems Proceedings of IFS - seed production & aquaculture systems: 70-75 p.
Kottelat M, Anthony J. W, Sri Nurani K & Soetikno W. 1993. Freswater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta : Periplus Editios (HK).
Mainassy, M. 2017. Pengaruh Parameter Fisika dan Kimia Terhadap Kehadiran Ikan Lompa (Thryssa baelema forsskal) di Perairan Pantai Apui Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Perikanan Universitas Gajah Mada. Ambon
Marlina, N. Hudori. Ridwan H. 2017. Pengaruh Kekasaran Saliran dan Suhu Air Sungai pada Parameter Kualitas Air COD, TSS di Sungai Winongo Menggunakan Software QUAL2Kw. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Vol. 9 (2)=122=133
Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut PT. Pradnya Paramita. Jakarta
Nurhayati dan Suyarso, 2000. Variasi Temporal Salinitas Perairan Teluk Lampung. Jurnal Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 103-107 hal.
Nurudin, F.A. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan di Sungai Sekonyer Taman Nasional Tanjung Putting Kaliantan Tengah. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Reni, R.A. 2013. Status Trofik Danau Rawa Pening dan Komposisi Ikan Yang Hidup Bebas di Dalamnya. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang. Semarang
Sembiring, H. 2008. Keanekaragaman dan kelimpahan ikan serta kaitannya dengan faktor fisika kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sutrisno, C.T, dan Suciastuti, Eni. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Cetakan Keenam.
Tatangindatu, F., O. Kalesaran, dan R. Rompas. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Budidaya Perairan. 1 (2): 8-19.
Taunay, P. N. 2012. Studi Komposisi Isi Lambung dan Kondisi Morfometri Untuk Mengetahui Kebiasaan Makan Ikan Manyung (Arius thalassinus) yang Diperoleh di Wilayah Semarang. Journal Of Marine Research. Vol. 2, No. 1, Tahun 2013, (95): 1-9.
Wisdawati. 2000. Keanekaragaman Ikan di Batang Arau Kotamadya Padang. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang. Padang.